PORTAL INDONESIA — AS Roma menjuarai Europa Conference League musim ini setelah membungkam Feyenoord Rotterdam 1-0 di final. Perebutan gelar Giallorossi kini berakhir.
Sudah 14 tahun sejak Roma terakhir kali mengangkat trofi, ketika Francesco Totti dkk memenangkan Coppa Italia dengan mengalahkan Inter Milan 2-1 di final musim 2007/08. Setelah itu, lemari piala Il Lupi terkunci rapat.
Beberapa kali setelah itu kesempatan meraih trofi pun datang, baik itu di Serie A, Coppa Italia, atau Liga Champions. Namun pada akhirnya itu hanya harapan palsu bagi para fans.
Tapi itu tidak terjadi musim ini. Di bawah asuhan Jose Mourinho, Roma akhirnya punya alasan untuk kembali bergembira. Meski kesulitan bersaing di Liga Italia, mereka mampu tampil lebih cemerlang di Liga Conference.
Mengawali petualangan dari babak kualifikasi, nyatanya Roma tidak memandang rendah kompetisi ini. Berkeliling Eropa, terutama timur dan utara yang melelahkan bukanlah halangan.
Trabzonspor (Turki), CSKA Sofia (Bulgaria), Zorya Luhansk (Ukraina), Bodo/Glimt (Norwegia) adalah deretan tim yang harus dihadapi Roma di Conference League. Lalu ada Vitesse, Bodo/Glimt (lagi), Leicester City, hingga Feyenoord yang menunggu fase knockout.
Semuanya berhasil dilalui, entah itu dengan pesta gol, atau bahkan harus berjuang untuk tetap tertinggal, dengan mengusung prinsip ”yang penting menang”. Kini semua penantian itu terbayar. Serigala ibukota kembali berpesta, lemari piala dibuka kembali.
