YOGYAKARTA – Ketua DPD PDI Perjuangan (PDI-P) D.I. Yogyakarta Nuryadi menyatakan seluruh kader partai berlambang banteng moncong putih terus bergerak mengamankan suara dalam pilkada nantinya. Khususnya memperkuat kesatuan gerak partai dengan rakyat melalui gerakan kader dan relawan yang sudah dibentuk.
“Semakin hari kita semakin solid. Terasa perbedaan khususnya di Kota Yogyakarta dengan hadirnya Bapak Hasto Wardoyo ternyata bisa merapatkan barisan PDIP yang di internal maupun simpatisan di luar partai,” kata Nuryadi pada rapat konsolidasi yang dilaksanakan di Kantor DPD PDIP DIY, Jumat (1/11/2024).
Hadir dalam kesempatan itu Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto didampingi Ketua DPP PDI-P Bidang Hukum Ronny Talapessy.
Ratusan pengurus maupun anggota DPRD PDI-P di Yogyakarta hadir, dipimpin duet Ketua dan Sekretaris DPD PDI-P Nuryadi serta Totok Hedi Santosa. Pengurus DPC PDIP yang hadir adalah dari Kota Yogyakarta, Bantul, Sleman, dan Kulonprogo.
Hadir juga para calon kepala daerah yang diusung PDIP di seluruh pilkada di Yogyakarta. Seperti Hasto Wardoyo, mantan Kepala BKKBN yang maju sebagai calon wali kota Yogyakarta.
Dalam arahannya, Hasto menyatakan bagi PDIP, pilkada serentak adalah sebuah wahana bagi masyarakat dalam mengevaluasi kondisi politik yang ada pasca Pilpres 2024.
“Pilkada momentum kota merubah peta politik nasional,” katanya.
Berdasarkan penelaahan kondisi terakhir, lanjut Hasto, potensi kemenangan menang para calon yang diusung PDI-P cukup tinggi di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini bisa terjadi karena adanya arus balik pasca pemilu 2024.
“Dalam politik nasional, terjadi arus balik. Karena banyak hal yang dahulu berseberangan, namun kini dipersatukan oleh sebuah perlawanan bersama terhadap kekuatan authoritarian populism,” katanya.
Pada kesempatan itu, Hasto juga menyampaikan Yogyakarta punya aspek historis kuat dengan PDI-P karena Ketua Umum Megawati Soekanroputri dilahirkan di provinsi tersebut. Yogyakarta juga jadi bagian penting dari perjuangan kemerdekaan republik.
Ia mengaku, saat melapor ke Mega sebelum safari politik ke Yogyakarta, selain menitipkan salam, Mega juga menyampaikan pesan khusus. Bahwa Yogyakarta adalah setara dengan Jawa Tengah yang merupakan tempat penggemblengan politik Megawati.
“Artinya adalah marwah partai jauh lebih penting dari kepentingan orang perorang,” ucap Hasto.
Karena itu seluruh mesin partai diminta memastikan jalan kemenangan di pilkada, khususnya di Yogyakarta. (bams)