Portal DIY

Jelang Natal dan Tahun Baru 2025, KAI Inspeksi di Daop 6 Yogyakarta

Portal Indonesia
109
×

Jelang Natal dan Tahun Baru 2025, KAI Inspeksi di Daop 6 Yogyakarta

Sebarkan artikel ini

 

YOGYAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama stakeholder perkeretaapian melakukan inspeksi menggunakan kereta api inspeksi (KAIS) di wilayah Daop 6 Yogyakarta pada Rabu-Kamis (11-12/12). Kegiatan ini untuk memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan kereta api (KA) selama periode angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro mengatakan, KAIS merupakan sarana yang didesain khusus dengan teknologi canggih dengan fasilitas seperti ruang observasi kaca panorama, perangkat komunikasi real-time, dan sistem pemantauan jalur. Fasilitas ini memungkinkan tim inspeksi yang terdiri dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan jajaran KAI untuk mengevaluasi kondisi jalur serta fasilitas pendukung secara langsung.

“KAIS dinaiki oleh jajaran Komisaris dan Direksi yang sedang melaksanakan inspeksi di semua wilayah Daop untuk memantau kesiapan operasional selama 18 hari masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025,” tutur Krisbiyantoro.

Operasional angkutan Natal dan Tahun Baru akan berlangsung mulai 19 Desember 2024- 5 Januari 2025.

Kegiatan inspeksi ini adalah langkah preventif untuk memetakan potensi tantangan di lapangan serta memastikan kesiapan total dari aspek operasional hingga pelayanan.

Selama perjalanan KAIS, jajaran komisaris dan Direksi KAI mendengarkan pemaparan dari Kepala Daerah Operasi 6 Bambang Respationo untuk memahami apa yang dibutuhkan Daop 6. Termasuk  upaya-upaya apa saja yang masih bisa ditingkatkan untuk mewujudkan perjalanan KA yang aman, nyaman, dan ceria di masa liburan Natal dan Tahun Baru 2025.

Dalam menghadapi musim hujan yang bertepatan dengan periode Natal dan Tahun Baru tersebut Daop 6  telah menyiapkan tenaga tambahan, termasuk Penjaga Jalan Lintas (PJL) dan Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ). Mereka disebar  di seluruh wilayah Daop 6. Selain itu, strategi AMUS (alat, material untuk siaga) juga diterapkan dengan menempatkan material darurat di berbagai titik strategis untuk mempercepat perbaikan jalur jika terjadi gangguan.

Baca Juga:
Bait Kemah Kesaksian Ajak Ciptakan Perdamaian Dunia

Lakukan Pembinaan

Dalam kegiatan KAIS ini jajaran komisaris dan Direksi KAI juga melakukan pembinaan kepada seluruh jajaran manajemen dan Pekerja Daop 6. Jajaran komisaris dan direksi yang melaksanakan KAIS di Daop 6 memberikan arahan untuk beberapa aspek seperti membentuk SDM yang unggul, mempersiapkan sarana dan prasarana yang handal dan optimal, serta membangun sistem keselamatan yang baik.

Terkait keselamatan, Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI Dadan Rudiansyah mengungkapkan KAI telah memiliki sistem keselamatan yang baik sebagai pondasi utama dalam menjalankan bisnis perkeretaapian.

Telah dibentuk safety committee di setiap unit kerja. Ini dimaksudkan untuk memastikan pengawasan keselamatan lebih terstruktur. Selain itu, implementasi Contractor Safety Management System (CSMS) memungkinkan KAI mengelola keselamatan kerja dengan mitra pihak ketiga secara lebih efektif.

Melalui penerapan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) dan pelaporan Safety Railways Information (SRI), KAI dapat mengidentifikasi dan mengelola risiko dengan lebih baik.

Manajemen KAI setingkat board of director minus dua turut dilibatkan dengan program Management Safety Walkthrough (MSWT) untuk turun langsung ke lapangan. Sehingga dapat memantau kondisi secara langsung.

“Dengan fokus pada unsafe condition dan unsafe action, data lapangan yang dikumpulkan menjadi dasar untuk langkah perbaikan berkelanjutan,” jelasnya. (bams)