SIDOARJO — Suasana spiritual semakin terasa di Masjid Nurul Huda, Desa Ngampelsari, Kecamatan Candi, Sidoarjo, ketika ratusan jamaah mengisi 10 malam terakhir Ramadan dengan salat malam dan sahur bersama, terutama pada malam-malam ganjil yang penuh keistimewaan.
Seperti yang terlihat pada Selasa (25/03/2025) dini hari, jamaah mulai berdatangan sejak pukul 02.30 untuk beritikaf dan melaksanakan salat malam. Tak hanya memperdalam ibadah, mereka juga menikmati kebersamaan dalam sahur yang disediakan oleh masjid.
Ketua Yayasan Masjid Nurul Huda, H. Agus Yunif Anwarudin, M.Pd, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan jamaah dengan agama sekaligus menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan spiritual dan sosial.
“Setiap malam, kami menyediakan sekitar 250 porsi makan sahur sebagai bentuk pelayanan bagi jamaah dan masyarakat sekitar. Ini bukan sekadar berbagi makanan, tetapi juga cara menghidupkan malam-malam Ramadan, terutama yang diyakini memiliki keistimewaan seperti Lailatul Qadar,” ujar H. Agus.
Ia berharap kegiatan ini dapat semakin mempererat kebersamaan, meningkatkan kualitas ibadah jamaah, serta menjadikan masjid sebagai pusat spiritual yang aktif sepanjang tahun.
Sejak pukul 03.00 dini hari, jamaah berkumpul di emperan masjid untuk menikmati sahur bersama. Menurut Solikan, Ketua Takmir Masjid Nurul Huda, tradisi ini telah menjadi ciri khas Masjid Nurul Huda selama 10 malam terakhir Ramadan.
“Biasanya di tempat lain hanya ada buka bersama, tetapi di sini kami juga menghidupkan malam dengan salat malam dan sahur berjamaah,” jelasnya.
Tradisi ini berlangsung hingga malam ke-28 Ramadan dan disambut antusias oleh masyarakat. Banyak jamaah yang datang dari luar desa untuk turut serta, sementara warga setempat secara sukarela membantu menyiapkan makanan sahur setiap harinya.
Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, Masjid Nurul Huda terus menjadi pusat ibadah dan aktivitas sosial yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
