SIDOARJO — Warga Desa Patemon, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, kini hidup dalam kekhawatiran. Bahu jalan utama yang menggantung di atas tebing Sungai Pekalen nyaris putus akibat longsor, berubah jadi “jalan maut” yang siap memakan korban, apalagi saat hujan deras mengguyur.
Sudah berminggu-minggu kondisi ini dibiarkan tanpa penanganan nyata dari Dinas PUPR maupun BPBD. Pemerintah desa bersama warga hanya mampu memasang pagar darurat dari bambu dan kayu seadanya sebagai tanda bahaya. Situasi ini pun viral di media sosial, namun aksi konkret dari pemerintah belum juga tampak.
Kepala Desa Patemon, Baginda Purnomo, menegaskan bahwa longsor ini bukan sekadar akibat hujan, melainkan dipicu juga oleh erosi Sungai Pekalen yang terus menggerus dasar jalan.
“Ini bukan jalan rusak biasa. Ini darurat! Kalau dibiarkan, bisa memutus total akses dan membahayakan nyawa warga,” ujarnya, Rabu (9/4).
Baginda meminta agar Dinas PUPR dan BPBD segera turun tangan, sebelum terlambat.
“Kami tidak ingin menunggu sampai ada korban jiwa baru semua sibuk bergerak. Keselamatan warga harus jadi prioritas!” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Probolinggo, R. Oemar Sjarief, menyatakan bahwa pihaknya bersama Dinas PUPR telah melakukan asesmen beberapa minggu lalu dan kini tengah mengevaluasi langkah lanjutan.
“Hari ini kami lakukan rakor evaluasi kembali terkait penanganan infrastruktur yang terdampak,” ujarnya via pesan WhatsApp.