Portal Jatim

Isu Overload Kuota, Ini Penjelasan KPU Sidoarjo

Redaksi
92
×

Isu Overload Kuota, Ini Penjelasan KPU Sidoarjo

Sebarkan artikel ini

SIDOARJO — Suhu politik di Sidoarjo semakin memanas seiring dimulainya tahapan kampanye Pilkada 2024. Dua pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati, Subandi – Mimik Idayana dengan slogan “BAIK” (Bersama Subandi-Mimik) dan Achmad Amir Aslichin – Edi Widodo dengan jargon “SAE” (Sidoarjo Aman dan Energik), siap bersaing ketat merebut hati masyarakat.

Kedua paslon ini menyuguhkan visi berbeda, namun sama-sama menginginkan yang terbaik untuk Kabupaten Sidoarjo.Namun, di tengah suasana kampanye yang kian intens, sejumlah persoalan teknis sempat menghambat kelancaran tahapan Pilkada.

Berdasarkan pantauan Portal-Indonesia.com pada Sabtu (28/9/2024), salah satu masalah yang muncul adalah dugaan kelebihan kuota pemilih di Kecamatan Krembung. Hingga saat ini, ada empat desa di kecamatan tersebut yang belum menyelesaikan pengiriman data pemilih secara lengkap.

Kekhawatiran pun muncul, karena data ini sangat penting untuk menjamin kelancaran proses pemungutan suara.Tidak hanya itu, kendala lain terkait pengurusan surat keterangan sehat bagi calon anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) juga sempat menjadi sorotan.

Proses penerbitan surat dari puskesmas, yang seharusnya berjalan lancar, mengalami hambatan di beberapa lokasi. Padahal, hari itu adalah batas akhir pendaftaran KPPS yang membutuhkan 7 orang per TPS, dengan total keseluruhan mencapai 2733 TPS di seluruh Sidoarjo.

Komisioner KPU Sidoarjo, Mokhamad Yasin, dalam keterangannya mengakui adanya hambatan tersebut, terutama di Kecamatan Krembung.

“Kami sudah melakukan konfirmasi. Memang ada sedikit overload di Kecamatan Krembung, ada empat desa yang belum mengirimkan data, tapi saya yakin masalah ini akan segera terselesaikan,” jelas Yasin dengan penuh optimisme.

Terkait surat keterangan sehat, Yasin menjelaskan bahwa setelah dilakukan pengecekan di lapangan, situasinya sudah mulai membaik. “Awalnya kami hanya diberikan jatah 50 surat dari puskesmas, tetapi setelah komunikasi, kuota ditambah 70 lagi.

Baca Juga:  Wujudkan Kepedulian sekitar, YBM PLN Berikan Taliasih Beasiswa Kepada 87 Siswa Kurang Mampu di Sidoarjo

Jadi, sekarang tidak ada masalah berarti,” lanjutnya.Selain itu, Yasin juga menyebut bahwa Desa Seruni di Kecamatan Gedangan yang sebelumnya mengalami keterlambatan dalam pengiriman data KPPS, kini sudah dalam proses penyelesaian.Dengan berbagai kendala teknis yang mulai teratasi, diharapkan tahapan Pilkada Sidoarjo 2024 akan berlangsung lebih lancar.

Kedua paslon, baik “BAIK” maupun “SAE”, kini memiliki kesempatan yang lebih luas untuk fokus menyampaikan visi dan misi mereka kepada masyarakat.

“Masyarakat siap menyongsong pesta demokrasi ini dengan penuh harapan, memilih calon pemimpin yang tidak hanya memiliki janji, tetapi juga mampu mewujudkan perubahan nyata yang akan membawa kemajuan bagi Sidoarjo selama lima tahun ke depan” pungkasnya

*) Ikuti Berita Terbaru Portal Indonesia di Google News klik disini dan Jangan Lupa di Follow.