Nasional

Hutang 50 Miliar Beredar Di Medsos, Begini Respon Anies Baswedan

8
×

Hutang 50 Miliar Beredar Di Medsos, Begini Respon Anies Baswedan

Sebarkan artikel ini
Hutang 50 Miliar Beredar Di Medsos, Begini Respon Anies Baswedan

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa aneh jika publik masih membicarakan utang Rp 50 miliar yang sebenarnya sudah lunas.

Apalagi, baru-baru ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno juga menanggapi kabar ini.

Meski ia enggan membeberkan lebih detail terkait utang tersebut.

Hal itu diungkapkan Anies Baswedan dalam akun YouTube Merry Riana pada Sabtu (11/2/2023).

Anies menjelaskan, dirinya dan Sandiaga Uno banyak menerima sumbangan dari berbagai pihak selama Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Salah satu donatur minta dicatat sebagai utang.

“Selama masa kampanye banyak orang yang memberikan donasi, banyak sekali. Ada yang kami ketahui, ada yang tidak kami ketahui.”

“Dan ada yang memberikan dukungan langsung baik kepada relawan maupun itu.”

“Kemudian ada pinjaman, sebenarnya itu bukan pinjaman, bantuan yang diminta pemberi bantuan dicatat sebagai hutang,” ujar Anies.

Kesepakatan dukungan yang tercatat sebagai utang itu, kata Anies, berisi jika nantinya Anies-Sandi memenangkan Pilkada, maka utang itu dianggap lunas.

“Bantuan yang diminta dicatat sebagai hutang. Nanti akan kami sampaikan jika ini adalah dukungan untuk kampanye, untuk perubahan, untuk selamanya.”

“Kalau ini berhasil, maka itu dicatat sebagai tunjangan, tapi kalau kita tidak berhasil dalam Pilkada, maka itu menjadi utang yang harus dikembalikan. Jadi, tunjangan itu. Siapa penjaminnya? Siapa yang jamin Pak Sandi,” kata Anies.

Jadi, lanjut Anies, uang yang dipinjam itu sebenarnya bukan uang Sandiaga Uno.

Namun, uang itu berasal dari pihak ketiga yang mendukung Anies-Sandi di Pilkada DKI Jakarta 2017.

“Jadi uangnya dari Pak Sandi. Jadi ada pihak ketiga yang mendukung saya. Lalu saya nyatakan, ada surat pernyataan utang, saya tandatangani, dan di surat itu disebutkan kalau Pilkada kalah , lalu saya dan pak Sandiaga Uno berjanji akan mengembalikannya.”

“Saya dan Pak Sandi yang menanda tangani saya, jika kami memenangkan pemilihan, ini dinyatakan bukan utang.”

“Jadi itu yang terjadi, makanya begitu Pilkada selesai, menang juga,” jelas Anies.

Bahkan, Anies mengaku masih menyimpan seluruh dokumen terkait perjanjian pinjaman tersebut.

Anies tidak mempermasalahkan jika dokumen itu dibuka ke publik.

“Ada dokumen-dokumennya, kalau suatu saat harus dilihat, ya boleh, wong tidak ada yang luar biasa di sana.”

“Jadi tidak ada hutang yang harus dilunasi hari ini, itu tidak ada.”

“Karena Pilkada sudah selesai, ya sudah.”

“Jadi aneh kalau kita bicara utang yang belum diselesaikan. Itu kan lama selesai karena perjanjiannya seperti itu,” ujar Anies.

Tanggapan Sandiaga Uno

Sandiaga Uno mengaku tak ingin memperpanjang masalah utang Anies Baswedan.

Menurutnya, diskusi tersebut berpotensi memecah belah masyarakat.

Apalagi saat ini mendekati kontestasi demokrasi.

“Saya sampaikan bahwa saya memutuskan untuk tidak memperpanjang pembahasan mengenai apa yang sudah diberitakan selama ini (soal utang Anies Baswedan).”

“Karena tentu berpotensi memecah belah kita.”

“Sementara kontestasi demokrasi harus kita lindungi,” kata Sandiaga Uno dikutip dari Kompas TV.

Pihaknya pun menegaskan hingga saat ini dirinya dan Anies Baswedan masih berhubungan baik.

“Sampai saat ini silahturahmi harus tetap terjaga, silaturahim harus tetap menjadi prioritas kita,” ujar Sandiaga Uno.

Lebih lanjut ia menyarankan agar semua pihak menyambut baik kontestasi demokrasi ini dengan penuh ide dan gagasan untuk Indonesia.

“Harapan saya, partai-partai juga menyambut baik kontestasi demokrasi ini dengan diskusi penuh tentang gagasan.”

“Tentang percepatan, misalnya, tadi saya sampaikan bagaimana pembangunan yang sudah berada di atas rel di tempat ini bisa dipercepat dengan kebijakan-kebijakan yang tepat berkaitan dengan sasaran daripada pembangunan itu sendiri.”

“Agar pada akhirnya kita tidak melihat masalah seperti ini lagi, malah kita melihat ke depan,” ujar Sandiaga Uno.

Masalah Utang Meningkat

Awal mula isu utang Anies Baswedan dilontarkan pertama kali oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa.

Hal itu diungkapkan Erwin saat menjadi narasumber dalam podcast di kanal YouTube Akbar Faisal Uncensored yang tayang pada Sabtu (4/2/2023).

Tak hanya itu, Erwin juga menautkan video terkait pencalonan Anies dan Sandiaga di Pilkada DKI Jakarta 2017 yang diunggah di kanal YouTube miliknya, Erwin Aksa.

Adapun videonya diunggah empat bulan lalu tepatnya pada 10 Oktober 2022.

Dalam video berdurasi 8 menit 23 detik itu, Erwin menyebut Sandiaga Uno sebenarnya patut dicalonkan sebagai calon gubernur (cagub) DKI Jakarta pada Pilkada 2017.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa saat menceritakan saat dirinya dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Rosan Roeslani mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Menindaklanjuti keinginan tersebut, Erwin kemudian menghubungi mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang saat itu sedang menghadiri Sidang Umum PBB.

“Kemudian dia memberi masukan, kalau mau menang harus berpengalaman.”

“Minimal Anies pernah jadi menteri,” kata Erwin menirukan ucapan Jusuf Kalla.

Kemudian, Erwin mengatakan bahwa Jusuf Kalla meminta dirinya dan Rosan untuk menemui Sandi dan meyakinkannya untuk menjadi calon wakil gubernur (cawagub) bersama Anies Baswedan.

Singkat cerita, Sandiaga Uno pun ingin menjadi calon wakil gubernur (cawagub) di Pilkada DKI Jakarta bersama Anies Baswedan.

Di sisi lain, ayah Erwin, Aksa Mahmud, yang sebelumnya berkomunikasi dengan Anies mengungkapkan, mantan Mendiknas itu tidak mau mencalonkan diri pada Pilkada DKI Jakarta 2017 jika tidak menjadi cagub.

Ayah Erwin, ayah Erwin, juga mengungkapkan kepada Ketua Umum Partai Gerindra bahwa Anies Baswedan hanya mau mencalonkan diri di Pilkada DKI Jakarta 2017 saat dicalonkan menjadi cagub.

Mendengar hal itu, Prabowo pun ikhlas dan menerima Sandiaga Uno yang juga kader Partai Gerindra menjadi gubernur cawagub Anies.

“Akhirnya Pak Prabowo pun ikhlas menerima Mas Anies menjadi calon gubernur dari Gerindra dan PKS waktu itu,” kata Erwin.

(/Galuh Widya Wardani/John Liestyo Poerwoto/Igman Ibrahim)