MAKASAR – Merayakan momen Hari Guru Sedunia dengan cara berbeda, Bank BTPN bersama Yayasan Guru Belajar (YGB) dan Komunitas Guru Belajar Nusantara Makassar menggelar workshop bertema “Pembelajaran Inovatif dan Manajemen Finansial yang Kuat” pada Minggu (6/10), di Gedung BBPMP Makassar. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian bootcamp Guru Kreatif Cerdas Finansial (GKCF), yang sebelumnya berlangsung daring selama sebulan penuh.
Tepat sehari setelah Hari Guru Sedunia, sebanyak 51 guru dari berbagai kota di Sulawesi Selatan berkumpul, bukan hanya untuk belajar, tetapi juga menerima tantangan unik: merancang media ajar finansial untuk sesama guru. Ini bukan media ajar biasa yang diperuntukkan bagi murid, melainkan sebuah alat pembelajaran untuk membantu guru memahami literasi finansial yang praktis dan relevan bagi kehidupan mereka.
Tantangan ini hadir sebagai respon atas kekhawatiran Bank BTPN dan YGB terhadap minimnya kemampuan guru dalam mengelola keuangan pribadi, meskipun banyak dari mereka sudah memiliki beberapa sumber pendapatan tambahan. Dengan pendapatan yang sering kali tidak mencukupi, para guru kerap mencari solusi dengan menambah pekerjaan, namun sering kali tanpa diiringi keterampilan finansial yang memadai.
“Terima kasih kepada Bank BTPN yang memberikan beasiswa belajar ini untuk Bapak/Ibu guru. Saya sangat senang melihat refleksi dari peserta setelah sesi daring. Ini menunjukkan bahwa guru-guru ini memang ingin terus berkembang demi murid-murid mereka,” ujar Rizqy Rahmat Hani, Ketua Kampus Pemimpin Merdeka, YGB.
“Bahkan, mereka tidak hanya ingin berkontribusi untuk murid, tetapi juga untuk sesama guru. Itulah sebabnya dalam workshop luring ini, peserta ditantang membuat media ajar yang dapat digunakan oleh rekan sejawat mereka,” lanjut Rizqy.
Dalam sesi uji coba purwarupa, peserta dibagi menjadi kelompok kecil yang saling menilai hasil karya satu sama lain. Setiap anggota berkesempatan memperkenalkan media ajar yang telah dirancang, sementara anggota lain memberikan masukan dan penilaian menggunakan rubrik yang sudah disiapkan.
Fahmi Hidayat, salah satu peserta dari UPT SDN 6 Bulu-Bulu, mengaku bahwa tantangan ini mendorongnya untuk berpikir lebih kreatif. “Membuat media ajar yang terkait dengan finansial dan ditujukan untuk sesama guru sangat menantang. Tapi justru ini yang membuat proses belajarnya semakin seru,” ungkapnya. Menurut Fahmi, kecakapan finansial penting untuk guru, karena mereka menjadi contoh bagi murid.
“Saya merasa perjalanan belajar ini sangat menyenangkan. Saya belajar banyak dari umpan balik rekan-rekan, dan itu membantu saya memperbaiki apa yang kurang dari karya saya,” tambahnya.
Sebelumnya, Fahmi juga telah menyelesaikan tantangan membuat media ajar untuk murid, dan respons dari murid-muridnya sangat positif.
“Mereka aktif memberi masukan. Saya belajar bagaimana mengintegrasikan literasi keuangan ke dalam mata pelajaran lain, sehingga belajar finansial jadi lebih menyenangkan,” pungkasnya.
Tak berhenti di sana, para peserta juga diajak ke dalam sesi pembuatan konten yang dibawakan oleh Nurlinda Alwi, seorang guru sekaligus konten kreator dengan ratusan ribu pengikut di Instagram.
Nurlinda mengajak para guru untuk berbagi praktik baik, seperti cara membuat media ajar, di media sosial. Tujuannya agar lebih banyak guru yang terinspirasi, termasuk mereka yang belum mendapatkan kesempatan bergabung di program beasiswa GKCF.