SLEMAN – Tim Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Gereja Maria Marganingsih Kalasan (GMMK) mengadakan pertemuan Kaum Muda Lintas Iman di Wisma Yosoputro, Cupuwatu, Purwomartani, Kalasan (Sabtu, 15 Maret 2025).
Kegiatan yang diikuti kalangan muda ini mengambil tema Puasa dalam Perspektif Agama-Agama.
Hadir dalam kegiatan ini kaum muda dari berbagai agama yang ada di Sleman. Diantaranya, agama Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, Islam dan Konghucu serta perwakilan dari Srikandi Lintas Iman (SriLi).
Menurut seorang pengurus Tim HAK GMMK, Bernardus Purnama acara ini menjadi salah satu program bidang Kemasyarakatan GMMK. Melalui acara dialog pengetahuan dan pemahaman tentang tradisi puasa ini, diharapkan kaum muda mampu saling memahami dan merawat toleransi.
Dialog kaum muda lintas iman dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan doa pembuka dipimpin perwakilan dari Kaum Muda Agama Hindu.
Hadir pula sebagai narasumber dari tiap agama adalah Marsahid (pengurus dan pinandita Pura Widya Dharma Dero, Wedomartani, Ngemplak), Anditya Restu Aji (Pengurus Vihara Dharmma Wijaya, Kuncen, Tegaltirto, Berbah), CB. Ismulyadi (Gereja Maria Marganingsih Kalasan), Wahyu Eko (Tim LBH GPC Ansor Kabupaten Sleman), Eka Putra (Pengurus Klenteng Kwan Tee Kiong, Poncowinatan).
Menurut Marsahid, “Umat Hindu melakukan puasa menjelang Raya Nyepi dengan empat pantangan, yaitu amati karya, amati lelungan, amati geni, dan amati lelanguan. Puasa dilakukan untuk introspeksi diri dan penyucian rohani. Ritual ini dilakukan tanpa menyalakan lampu dan pengeras suara pada malam hari.”
“Umat Buddha menjalankan puasa pada hari-hari menjelang tanggal 1, 8, 15, dan 23 malam menurut penanggalan lunar. Uposatha juga dilakukan selama satu bulan menjelang perayaan Waisak. Umat Buddha yang berpuasa masih diperbolehkan minum air putih (tanpa gula dan sari buah) dan minum obat di saat sakit,” jelas Anditya Restu Aji dari agama Buddha.
Wahyu menyampaikan, “Puasa Islam adalah ibadah yang dilakukan dengan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa. Puasa dilakukan dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa dalam Islam disebut shaum yang berasal dari bahasa Arab. Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang ke-4. Dengan menunaikan ibadah puasa, umat Islam diharapkan dapat meningkatkan ketakwaan, menanamkan sikap-sikap teladan, membersihkan dosa atau kesalahan yang telah diperbuat.”
Karolina Ratna dari komunitas Srikandi Lintas Iman (SriLi) menyambut baik kegiatan ini. Menurut Ratna, “Melalui perjumpaan seperti ini, kita dapat mengembangkan dalam beragam kegiatan lain, misalnya saling mengunjungi, bakti sosial dan lain sebagainya. (Brd).