MAGELANG – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tidar Desa Bawang mengadakan program Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) melalui Pelatihan Ide Usaha dan UMKM dengan membuat olahan nugget ikan lele sebagai alternatif camilan sumber protein. Acara ini berlangsung pada Jumat, 2 Agustus 2024, di Aula Serbaguna Desa Bawang, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Acara ini dihadiri oleh peserta dari Ibu-Ibu PKK Dusun Bulusari, Desa Bawang.
Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya mendorong pencegahan stunting di Desa Bawang, khususnya di Dusun Bulusari. Dalam pelatihan tersebut, peserta diberikan pengetahuan mengenai pentingnya asupan protein dalam mencegah stunting serta keterampilan praktis dalam mengolah ikan lele menjadi nugget yang lezat dan bergizi. Selain teori, para peserta juga melakukan praktik langsung dalam memasak nugget ikan lele.

Nugget ikan lele dipilih sebagai fokus pelatihan karena ikan lele mudah didapatkan dan memiliki nilai gizi yang baik serta kandungan protein yang tinggi. Selain itu, nugget ikan lele dapat menjadi alternatif camilan sehat yang digemari oleh anak-anak, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi mereka.
Morris Wilantara, Ketua KKN, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa Bawang, khususnya Dusun Bulusari. “Kami berharap pelatihan ini tidak hanya membantu meningkatkan asupan gizi anak-anak untuk mencegah stunting, tetapi juga dapat membuka peluang usaha baru bagi warga desa,” ujarnya.
Ketua Pemudi Dusun Bulusari, Meta Agustiyanti, menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN Untidar ini. “Kami sangat berterima kasih kepada tim KKN Untidar yang telah membimbing ibu-ibu Dusun Bulusari dalam membuat olahan nugget ikan lele. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan warga desa,” katanya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Bawang, khususnya Dusun Bulusari, dapat terus mengembangkan kreativitas mereka dalam mengolah bahan pangan lokal menjadi produk yang bernilai tambah serta berperan aktif dalam pencegahan stunting melalui penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak, pungkasnya.