LAHAT – Masyarakat Kabupaten Lahat di tahun 2025 kembali dihadapkan pada kelangkaan gas elpiji 3 kg. Kondisi ini membuat warga kesulitan mendapatkan bahan bakar utama untuk kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan pantauan di lapangan, banyak warga yang harus berkeliling mencari gas, namun tetap tidak mendapatkannya. Bahkan, di beberapa pangkalan resmi, stok gas dikabarkan sudah habis dalam waktu singkat setelah pengiriman.
“Saya sudah tanya ke beberapa pangkalan, jawabannya selalu sama—gas habis. Kalaupun ada di pengecer warung, harganya sudah melonjak sampai Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu per tabung,” ujar Yuli, salah satu warga Lahat yang merasa terbebani dengan harga tinggi tersebut.
Masyarakat berharap pemerintah Kabupaten Lahat segera turun tangan untuk mengatasi kelangkaan ini. “Tolong dikembalikan seperti dulu, jangan sampai pengecer mengambil alih distribusi dari pangkalan, karena harga jadi semakin mahal,” tutup Yuli.
Diharapkan, ada solusi konkret dari pemerintah agar distribusi elpiji kembali normal dan harga tetap terjangkau bagi masyarakat kecil.