SLEMAN – Turnamen bulutangkis antar wartawan se DIY yang diselenggarakan oleh Seksi wartawan Olahraga (SIWO) PWI Sleman, di Gedung Olahraga (GOR) Finarsih Jaya Raya satria Moyudan Sleman, Sabutu (16 Sept 2023) telah berakhir.
Dalam turnamen tesebut pasangan Joko Suhendro dan Sholeh (wartawan harian Radar Jogja) berhasil meraih meraih juara I.
Di babak final, mereka berdua unggul setelah mengalahkan pasangan Hery-Sigit wartawan Antara dan Kedaulatan Rakyat. Sedanag di regu putri, gelar juara satu direbut pasangan Ken-Nusul (radio/RTV), setelah final mengandaskan pasangan Dita Alvinasari dengan Ruth Meliana (Suara.com).
Menurut ketua panitia, Hasto Sutadi, turnamen ini diikuti puluhan wartawan atau jurnalis se DIY total ada 74 atlet, yang terdiri dari 64 atlet (32 ganda) putra dan 12 atlet (6 ganda) putri.
“Tujuan utama dari turnamen ini, antara lain untuk menjalin silaturahmi dan meningkatkan kearaban antar wartawan. Selain itu, juga untuk menumbuhkan semangat wartawan dalam mengikuti seleksi pekan olahraga wartawan nasional (Porwanas)” ujar Hasto.
Sedang Ketua Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI) Kabupaten Sleman, gatot Wijaya Tjipto mengatakan, bahwa turnamen ini memiliki makna untuk memotivasi dan membuat prestasi wartawan dibidang olahraga menjadi bulutangkis lebih baik.
“Melalui turnamen bulutangkis ini, selain menyehatkan badan juga dapat memotiovasi wartawan untuk semakin gemar bermain olahraga bulutangksi sekaligus gemar meliput aneka pertandingan olahraga khususnya olahraga bulutangkis yang akhirnya pembangunan olahraga menjadi maju dan berkembang,” kata Gatot.
Oleh karena itu, Gatot berharap turnamen bulutangkis antar wartawan ini bisa diselenggarakan secara rutin, minimal setahun sekali.
Menanggapi kemananganya, Joko Suhendro jurnalis yang pernah mendapatkan dua kali berturut-turut medali emas di Porwada DIY mengaku sangat senang atas prestasi yang diraihnya.
Ia juga berterimakasih dengan para panitia yang telah menyelenggarakan even ini.
“Terima kasih rekan-rekan semua. Pokoknya turnamen ini sangat meriah dan banyak manfaatnya. Karenanya saya juga mendukung harapan ketua PBSI Sleman agar turnamen ini bisa diselenggarakan rutin minimal setahun sekali,” tegasnya. (Brd)