Pendidikan

Fakta Dan Keajaiban Membaca Nyaring Untuk Anak-Anak

13
×

Fakta Dan Keajaiban Membaca Nyaring Untuk Anak-Anak

Sebarkan artikel ini
Fakta Dan Keajaiban Membaca Nyaring Untuk Anak-Anak

JAKARTA – Inilah fakta dan keajaiban membaca dengan suara keras.

Membaca nyaring merupakan salah satu upaya pemenuhan hak asasi manusia dalam literasi.

Membaca Nyaring juga diperingati setiap hari Rabu pertama di bulan Februari setiap tahunnya dengan World Read Aloud Day.

Selain itu, Hari Membaca Nyaring Sedunia juga merupakan ajakan untuk kembali ke tradisi membaca dan menggalakkan gerakan literasi, sehingga tercipta manusia yang berkualitas.

Dikutip dari nationaltoday, Hari Membaca Keras Sedunia ini pertama kali diprakarsai oleh LitWorld yang merupakan organisasi di bidang pendidikan khususnya literasi.

Fakta Hari Membaca Nyaring Sedunia

– Hari ini global

Ada 173 negara yang berpartisipasi dalam World Read Aloud Day.

– Ketimpangan dalam tingkat melek huruf

Afrika Sub-Sahara memiliki tingkat melek huruf terburuk di dunia dan Asia Selatan berada di urutan kedua.

– Tingkat literasi terus meningkat

Menurut Unesco, angka melek huruf dunia meningkat 5 persen setiap dekade sejak 1950.

– Buku anak-anak bersifat religius

Buku anak-anak pertama yang ditulis oleh pendeta John Cotton adalah ‘Spiritual Milk for Boston Babes’.

Buku tersebut merupakan katekismus dan dirilis di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1656.

– Audible adalah pemutar buku audio digital pertama

Audible adalah perusahaan independen yang mengizinkan anggotanya mengunduh audio dan buku hingga dua jam, pada tahun 1997.

Keajaiban membaca dengan suara keras

Dikutip dari Badan Bahasa.Kemdikbud, ada lima keajaiban membaca nyaring, antara lain:

1. Anak-anak, tanpa memandang latar belakang, yang selalu aktif membaca buku dengan suara keras setiap hari, memiliki prestasi yang lebih baik dalam setahun dibandingkan dengan anak-anak yang tidak pernah memiliki pengalaman membaca buku dengan suara keras.

Hal ini menunjukkan bahwa membacakan dengan suara keras pada anak akan mengkondisikan anak kita untuk memiliki motivasi dan kemampuan berprestasi yang baik, baik dalam konteks akademik maupun non akademik.

2. Ada pepatah dari buku ‘Read Aloud’ oleh Jim Trealese.

“Meskipun kamu memiliki peti emas. Bahkan jika Anda memiliki banyak harta. Yakinlah, Anda tidak akan lebih kaya dari saya. Mengapa? Karena saya punya ibu (orang tua) yang selalu membacakan buku untuk saya.”

Anak sangat membutuhkan kegiatan membacakan, agar pengalaman dan pengetahuannya bertambah.

Membaca dengan keras apa yang dilakukan orang tua adalah harta terbaik bagi anak-anak.

3. Warisan yang sangat berharga yang bisa diberikan kepada anak-anak kita adalah dengan membacakan nyaring atau membacakan buku dengan nyaring.

Kita akan sadar akan kekayaan yang harus kita wariskan kepada anak-anak kita sejak dini.

4. Tidak ada suara yang begitu menakjubkan bagi anak-anak selain suara orang tua dan guru yang membacakan dan membacakan buku dengan keras kepada mereka.

Secara psikologis, anak akan tertarik membaca dengan suara keras jika sudah terbiasa mendengar orang tua atau gurunya membacakan.

5. Dalam perkembangannya anak mula-mula mereka membuat buku untuk bermain, seperti bermain mobil-mobilan.

Dari situ anak-anak mulai tertarik dengan buku dan mulai memperhatikan gambar dan tulisan yang ada di buku.

Hal itu membuatnya penasaran dan akhirnya meminta orang tua atau gurunya untuk membacakan buku tersebut dengan suara keras.

Kebutuhan anak akan buku untuk dibaca terbentuk secara psikologis dan sosiologis.

Untuk itu, membaca nyaring sebenarnya merupakan kebutuhan dasar bagi anak yang harus dipenuhi oleh orang tua dan guru.