Berita

Ekskavasi Hari Keenam Candi Kesiman, Mengungkap Jejak Peradaban Melalui Ornamen dan Artefak

Redaksi
129
×

Ekskavasi Hari Keenam Candi Kesiman, Mengungkap Jejak Peradaban Melalui Ornamen dan Artefak

Sebarkan artikel ini

SIDOARJO – Candi Kesiman, yang tersembunyi di Dusun Candi, Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, kini menjadi sorotan berkat ekskavasi yang mengungkap beragam temuan bersejarah.

Ekskavasi yang dimulai sejak 11 November 2024 oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, bekerja sama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur, bertujuan menyelamatkan serta melestarikan situs berharga ini.

Proyek ini didanai oleh APBD Kabupaten Pasuruan dan dijadwalkan berlangsung selama 10 hari hingga 20 November 2024.

Sukarno, pengelola Cagar Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, menjelaskan,

“Sejauh ini kami telah menemukan ornamen penting seperti Akroterion, Kala, serta artefak lainnya yang menjadi bagian dari struktur Candi Kesiman. Ini adalah langkah awal menuju pelestarian warisan budaya yang lebih luas.”

Hari Keenam: Temuan Bersejarah yang Memukau

Albertus Vidi, Ketua Tim Ekskavasi sekaligus arkeolog, memaparkan penemuan signifikan pada hari keenam.

“Kami menemukan ornamen antropomorfik berbentuk manusia, lengkap dengan gelang bahu, serta ornamen sulur tumbuhan dan unsur fauna. Temuan ini menggambarkan betapa kaya simbolisme dan nilai artistik Candi Kesiman.”

Salah satu temuan paling menarik adalah ornamen Kala, simbol penjaga yang biasanya ditempatkan di atas pintu candi.

“Kala yang kami temukan di sisi utara memperkuat hipotesis adanya garbagriha atau ruang utama di struktur candi. Penemuan pagar batu bata sepanjang empat meter juga memberikan wawasan baru tentang tata ruang kompleks ini,” jelas Vidi.

Tak hanya itu, tim juga menemukan artefak berupa antefiks berbentuk garuda dan kinara-kinari—sosok manusia bersayap yang sering menghiasi sudut-sudut candi. “Kinara-kinari ini tidak hanya berfungsi sebagai elemen dekoratif, tetapi juga simbol kepercayaan masyarakat masa lalu,” tambahnya.

Baca Juga:
Simpan Sabu di Jok Motor, Pria Lampung Diringkus Satresnarkoba Musi Rawas

Mimpi Menuju Pemugaran
Sukarno menekankan bahwa ekskavasi ini memiliki tujuan jangka panjang.

“Kami berharap situs ini dapat ditetapkan sebagai cagar budaya resmi, membuka jalan menuju pemugaran, dan menjadikan Candi Kesiman ikon kebanggaan masyarakat Dusun Candi,” ujarnya optimis.

Ekskavasi ini tidak hanya mengungkap jejak peradaban masa lalu, tetapi juga menyatukan harapan untuk menghidupkan kembali warisan budaya yang hampir terlupakan.

Dengan setiap temuan yang dihasilkan, Candi Kesiman kian mendekati hari di mana ia dapat kembali berdiri megah, menyapa dunia dengan keindahan dan ceritanya yang abadi.