Portal Jateng

DPRD Banyumas Dorong Optimalisasi Potensi Keripik Sampah

Portal Indonesia
58
×

DPRD Banyumas Dorong Optimalisasi Potensi Keripik Sampah

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Banyumas Abdullah Arif Budiman, S.E (Dok)

PURWOKERTO – Refuse Derived Fuel sering disingkat dengan RDF merupakan hasil pengolahan sampah yang dikeringkan untuk menurunkan kadar air hingga <25% dan menaikkan nilai kalornya setelah sebelumnya dicacah terlebih dahulu untuk menyeragamkan ukurannya menjadi 2-10 cm. Karenanya RDF ini sering disebut sebagai keripik sampah.

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Banyumas Abdullah Arif Budiman, S.E, mendorong agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bisa mengoptimalkan potensi pasar RDF.

Karena menurutnya, RDF bisa menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah yang potensial jika bisa dikelola dengan optimal.

“Kuota RDF yang baru bisa kita (Banyumas) penuhi itu baru 30 ton, dari kuota yang bisa diberikan ke Pemkab Banyumas sekitar 100 ton per hari,” kata Budi, Kamis (30/1)

Saat ini, lanjutnya, pengelolaan RDF belum optimal. Faktornya ada beberapa. Terutama terkait infrastruktur jadi yang utama.

“Karena itu kita menanyakan apa yang dibutuhkan oleh TPA BLE itu apa. Mereka jawab butuh gudang penyimpanan bahan baku RDF, agar tidak basah saat hujan selama ini hanya ditutup terpal,” bebernya.

Selain itu, kata dia, mesin cacah juga masih diperlukan. Ini agar mempercepat proses pengolahan RDF.  “Kita usulkan untuk menambah peralatan mesin cacah dan gudang,” jelasnya

Dengan melihat potensi yang bisa dihasilkan dari RDF, anggota dewan dari Fraksi PDN ini optimis, bisa memberikan sumbangsih terhadap penghasilan asli daerah.

“Bagian hukum kita panggil terkait dasar hukum pemerintah, dalam hal ini apakah dinas boleh menjual langsung RDF atau keripik sampah ke pihak swasta,” pungkasnya. (trs)

Baca Juga:
Durian Sikatap Jadi Primadona di Pembukaan Purworejo Expo 2025