Portal Jatim

Dinilai Lecehkan Profesi Wartawan, Pengelola Wisata Beach Forest Minta Maaf

11
×

Dinilai Lecehkan Profesi Wartawan, Pengelola Wisata Beach Forest Minta Maaf

Sebarkan artikel ini
Dinilai Lecehkan Profesi Wartawan, Pengelola Wisata Beach Forest Minta Maaf

SITUBONDO. portal-indonesia.com – Pengelola wisata Beach Forest, Sulaiman, akhirnya meminta maaf setelah sebelumnya disomasi oleh Ketua IWO Situbondo terkait ucapannya yang menyinggung perasaan dan dinilai melecehkan profesi wartawan saat sejumlah wartawan yang tergabung dalam IWO hendak wawancara perihal hasil temuan dari anggota LPK Tapal Kuda mengenai Beach Forest beberapa hari lalu di sebuah tempat cuci mobil di Jalan Merak Situbondo.

Permintaan maaf yang disampaikannya ini, sebagai tanda permasalahan dengan wartawan khususnya di Situbondo berakhir damai. Perdamaian ini dilakukan di sebuah rumah makan di Jalan Merak Situbondo, Jumat (2/6/2023) sekira pukul 14.00 WIB.

“Saya atas nama pribadi selaku pengelola Beach Forest bilamana ada kata atau bahasa yang kurang berkenan di hati teman-teman media baik disengaja ataupun tidak, saya menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ucap Sulaiman, pengelola wisata Beach Forest yang berada di Dusun Gundil, Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Sulaiman mengatakan, Ini hanyalah sebuah kesalahpahaman, dan tidak ada niatan atau maksud untuk tidak menghormati teman-teman media.

“Sebenarnya teman-teman media ini adalah bagian dari yang akan membangun kita pengelola Beach Forest, namun yang terjadi adalah kesalahpahaman dan kita sudah kembali ke titik nol artinya kosong-kosong,” ujarnya.

Menurut Sulaiman hingga dirinya mengatakan hal itu (ucapan yang menyinggung perasaan dan dinilai lecehkan wartawan.red) tanpa ada unsur sengaja.

“Saya melakukan itu tanpa sengaja karena saat itu saya sedang sibuk, capek dan berada di tempat cuci mobil,” ucapnya.

Ditanya hingga muncul bahasa mun minta’a pessena rokok abele (jika mau minta uang rokok bilang.red) dan sebagainya itu apakah sebelumnya ada oknum jurnalis yang menarget (memeras.red), Sulaiman menjawab tidak ada.

“Jadi yang datang saat itu ada pemerhati dan belakangan saya tahu salah satunya adalah media. Saya hanya ingin ngajak ngopi saja. Ngerokok ngopi bareng teman-teman, kan biasa di Situbondo. Jadi ya rembuk gak usah ngomong yang serius-seriuslah, kita nyantai. Kita bayari kopinya, gak ada masalahkan kita memberi kepada orang lain, jangankan ada, gak ada pun kita cari. Itu kan ada tradisi kita” beber Sulaiman.

Sementara itu, kuasa hukum dari wartawan/jurnalis yang tergabung IWO Situbondo, Budi Santoso mengatakan, kita sudah mediasi, kita sudah musyawarah, dan semuanya sudah menemukan titik terang bahwasannya kita adalah manusia yang tidak luput dari kesalahan.

“Jadi seperti apa yang sudah disampaikan pengelola Beach Forest, beliau saat itu tidak konsentrasi terhadap pertanyaan-pertanyaan mereka (waratawan) hingga terlontar kalimat seperti itu. Dia mengakui kesalahannya, kekhilafannya. Itu sudah dia sadari dan sudah menyampaikan maaf kepada teman teman wartawan/jurnalis dimanapun khususnya di Situbondo,” urainya.

Ditanya apakah penyampaian pengelola Beach Forest sudah sesuai dengan tuntutan dalam somasi, Budi mengatakan sudah sesuai. “Semuanya akan terpenuhi dengan bijak, dengan adil, semua konsekwensinya sudah jelas,” terangnya.

Dalam mediasi dan musyawarah secara kekeluargaan ini, pihak Sulaiman didampingi Arifin Anggota DPRD Situbondo. Sedangkan dari pihak wartawan (IWO Situbondo), didampingi dua orang kuasa hukum, yakni Budi Santoso dan Jayadi.(Kim)