SITUBONDO — Seorang buruh tani, Kawi (60), dilarikan ke RSU dr Abdoer Rachem Situbondo setelah mengalami luka parah pada bagian belakang kepalanya hingga otaknya keluar akibat dihantam oleh H Azis dengan menggunakan benda berupa cangkul, Jumat (9/6/2023).
Laki-laki asal Desa Juglangan Kecamatan Panji ini, juga mengalami luka robek pada bagian pelipis kepala kiri dan beberapa jarinya.
Dihimpun informasi, bahwa peristiwa berdarah ini terjadi di areal persawahan di Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo.
Peristiwa bermula saat korban Kawi dan pelaku H Azis sama sama sedang mengaliri sawah.
Namun, ketika korban Kawi memasukan air ke sawah yang dikelolanya, tiba tiba ditegur oleh pelaku karena airnya meluber.
Mendapat teguran dari pelaku, korban pun memperbaiki selokan tersebut.
Tapi kemudian pelaku kembali menegur korban hingga akhirnya terjadi percekcokan mulut antara korban dan pelaku.
Percekcokan mulut itu memuncak, dan ketika korban akan mengambil arit (alat untuk menyabit rumput) miliknya, pelaku dengan cepat mengarahkan cangkul yang dipegangnya ke arah kepala korban.
Tak bisa menghindar, korban yang bagian belakang kepalanya terkena hantaman cangkul oleh pelaku langsung roboh di arel persawahan tersebut.
Setelah itu, pelaku langsung memberitahukan dan menyerahkan diri ke Polisi. Selanjutnya Kapolsek Kapongan Iptu Teguh Santoso bersama anggotanya mendatangi lokasi kejadian.
“Setelah kita sampai di lokasi kejadian, langsung mengevakuasi korban yang kondisinya sudah tidak berdaya tersebut. Karena jaraknya cukup jauh dari jalan, maka anggota mengendong korban melalui jalan pematang sawah menuju mobil patroli yang disiagakan untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit,” jelas Kapolree Situbondo, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto melalui Kapolsek Kapongan Iptu Teguh Santoso.
Iptu Teguh Satoso mengatakan, kasus ini sudah dalam penanganan pihak Mapolres Situbondo. “Saat pelaku menyerahkan diri, pihaknya menugaskan empat personilnya untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit dan pelaku diserahkan ke Mapolres Situbondo,” ujar Iptu Teguh.
Dilain pihak, anak perempuan dari korban mengaku tidak mengetahui secara pasti persolan yang terjadi hingga menyebabkan peristiwa berdarah terhadap orang tuaya itu. “Saya tidak tahu persoalannya dan pelaku tetangga jauh,” ujar wanita dari korban yang berjilbab itu.
Anak korban berharap agar pelaku dihukum seadil-adilnya, karena telah melukai orang tuanya. “Kami minta pelaku dihukum sesuai perbuatanya,” ucapnya. ****.