Kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara di Nasi Goreng Sedap Malam Bang Jenal yang beralamat di Jl. Baladewa Kiri 1, Galur, Senen, memberikan inisiatif digitalisasi UMKM. Kegiatan bertujuan meningkatkan visibilitas bisnis lokal melalui strategi pemasaran digital di Instagram dan TikTok.
Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada 2023 pengguna internet di Indonesia mencapai 215 juta orang, dengan mayoritas aktif di media sosial. Instagram dan TikTok menjadi dua platform populer yang efektif dalam mempromosikan produk secara visual dan interaktif. Tren ini membuka peluang besar bagi UMKM untuk memanfaatkan kedua platform tersebut, terutama dalam menarik konsumen muda yang menjadi mayoritas pengguna. Kegiatan PKM ini mengajarkan pemilik Nasi Goreng Sedap Malam Bang Jenal strategi optimasi media sosial agar mampu bersaing di pasar digital dan meningkatkan omset harian.
Manfaat Digitalisasi UMKM Melalui Instagram dan TikTok
Penerapan digitalisasi lewat media sosial menawarkan beberapa manfaat signifikan bagi UMKM. Beberapa diantaranya adalah:
1. Promosi Produk
Instagram dan TikTok memungkinkan UMKM mempromosikan produk secara kreatif melalui foto, video pendek, dan konten storytelling. Algoritma platform ini juga memudahkan pelaku usaha menjangkau konsumen potensial berdasarkan minat dan preferensi mereka. Nasi Goreng Sedap Malam, misalnya, dapat memanfaatkan fitur Reels di Instagram atau konten trend di TikTok untuk menarik perhatian pengguna dengan tampilan sajian menggugah selera.
2. Memperkuat Interaksi dengan Konsumen
Selanjutnya, digitalisasi memperkuat interaksi dengan konsumen melalui komunikasi dua arah. Media sosial memungkinkan UMKM merespons pertanyaan atau ulasan konsumen dengan cepat, sehingga menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Hal ini dapat membangun loyalitas konsumen dan meningkatkan reputasi merek.
3. Meminimalisir Biaya Pemasaran
Instagram dan TikTok menawarkan peluang pemasaran dengan biaya rendah, namun berdampak besar. Dengan strategi konten organik yang tepat, UMKM bisa mendapatkan eksposur luas tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya iklan.
Cara Digitalisasi UMKM Melalui Media Sosial
Ada beberapa langkah yang bisa diterapkan UMKM agar berhasil dalam memanfaatkan media sosial. Apa saja?
1. Buat Akun Bisnis
Langkah pertama dalam digitalisasi UMKM adalah membuat akun bisnis di Instagram dan TikTok. Akun bisnis menyediakan fitur analitik yang membantu pemilik usaha memahami performa konten dan perilaku audiens. Selain itu, akun bisnis memudahkan dalam menambahkan kontak bisnis, seperti nomor telepon dan alamat, sehingga konsumen bisa langsung menghubungi.
2. Konsisten Membuat Konten
Konsistensi dalam membuat konten adalah kunci keberhasilan digitalisasi. UMKM perlu mengunggah konten secara teratur untuk menjaga keterlibatan audiens. Konten yang bisa diunggah meliputi promosi produk, behind-the-scenes, atau testimoni konsumen. TikTok dengan format video pendeknya menawarkan peluang besar bagi UMKM untuk menciptakan konten kreatif dan interaktif, sementara Instagram memberikan ruang untuk konten visual melalui foto atau Reels.
3. Perhatikan Elemen Visual
Elemen visual menjadi komponen utama di Instagram dan TikTok. Kualitas foto, video, dan desain konten sangat berpengaruh pada daya tarik audiens. UMKM sebaiknya menggunakan foto yang jernih, komposisi menarik, dan elemen visual yang mencerminkan identitas merek. Video kreatif atau konten storytelling juga dapat meningkatkan minat konsumen. Dengan konten visual yang menarik, UMKM dapat memperkuat kesan pertama dan membangun brand awareness.
4. Sesuaikan dengan Tren
Mengikuti tren di media sosial dapat membantu UMKM tetap relevan. Di TikTok, tren sering muncul dalam bentuk tantangan atau musik viral, sedangkan Instagram memiliki tren konten seperti Reels atau kampanye tertentu. Dengan ikut serta dalam tren, UMKM bisa meningkatkan visibilitas konten dan menarik audiens yang lebih luas. Namun, penting bagi pelaku usaha untuk tetap konsisten dengan identitas merek agar tidak kehilangan fokus.
5. Perluas Jangkauan Audiens
UMKM dapat memperluas jangkauan audiens dengan memanfaatkan fitur iklan berbayar di Instagram dan TikTok. Iklan ini memungkinkan pemilik usaha menargetkan audiens berdasarkan usia, lokasi, dan minat, sehingga lebih efektif dalam meningkatkan penjualan.
Hasil Kegiatan
Digitalisasi lewat platform TikTok dan Instagram di Nasi Goreng Sedap Malam Bang Jenal telah memberikan hasil yang signifikan. Setelah konsisten mengunggah konten menarik, penjualan mengalami peningkatan sebesar 50%. Dalam waktu singkat, penjualan nasi goreng melonjak dari 50 piring menjadi 100 piring per hari. “Ada sih, dari tadinya 50 porsi, 100 porsi, sekarang juga mulai jadi lebih,” tambah Bang Jenal.
Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran di media sosial memang mampu menjangkau lebih banyak pelanggan dan menarik perhatian orang yang sebelumnya mungkin tidak tahu tentang Nasi Goreng Sedap Malam Bang Jenal. Bang Jenal juga menyampaikan rasa syukurnya karena digitalisasi ini sangat membantunya mengembangkan usaha. “Saya merasa terbantu, orang-orang jadi pada tahu karena ada sosial medianya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Bang Jenal juga mendapat ilmu yang berharga seputar digitalisasi UMKM. “Selama mahasiswa PKM di sini, ada banyak ilmu yang bisa diambil. Saya jadi tahu tentang konten-konten supaya viral. Apalagi, yang namanya kita usaha harus tau,” ujarnya.
Kesimpulan
Digitalisasi UMKM melalui media sosial adalah langkah penting yang harus diambil untuk tetap relevan dan kompetitif di era digital. Pemanfaatan Instagram dan TikTok dapat menjadi strategi pemasaran efektif dengan biaya yang relatif rendah. Dengan digitalisasi yang tepat, UMKM dapat memperluas pasar, memperkuat interaksi dengan konsumen, dan meningkatkan keuntungan.
Lewat kegiatan PKM Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Tarumanagara, Nasi Goreng Sedap Malam Bang Jenal kini memiliki kemampuan untuk memaksimalkan potensi media sosial dalam mengembangkan usahanya. Inisiatif serupa diharapkan terus berkembang, sehingga semakin banyak UMKM yang mendapatkan manfaat dari transformasi digital dan mampu bertahan di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat.