Berita

Dana BUMDES Dungkait Raib, Pj Kades Desak Ketua Segera Ganti

Redaksi
70
×

Dana BUMDES Dungkait Raib, Pj Kades Desak Ketua Segera Ganti

Sebarkan artikel ini
Pj Kepala Desa Dungkait, Syarifuddin
RajaBackLink.com

MAMUJU – Pj Kepala Desa Dungkait, Syarifuddin, mendesak Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) segera mengganti dana desa yang hilang, Sabtu (22/3/2025).

Menurut Syarifuddin, hingga kini belum ada kejelasan terkait dana sebesar Rp.30 juta yang raib akibat dugaan penyalahgunaan oleh Ketua BUMDES.

ADVERTISEMENT
RajaBackLink.com
Scroll Lanjut Membaca

“Belum ada kejelasan kapan dana yang hilang itu akan diganti,” ujar Syarifuddin.

Ia menegaskan agar Ketua BUMDES segera menyelesaikan masalah ini demi kepentingan desa.

Kasus ini bermula dari dugaan penyalahgunaan dana BUMDES Dungkait sebesar Rp.30 juta, yang sebelumnya diberitakan pada Senin (17/3/2025). Dana desa tersebut diduga hilang setelah Ketua BUMDES tertipu oleh tautan yang beredar di media sosial.

Ketua BUMDES Akui Tertipu, Warga Pertanyakan Transparansi

Syarifuddin mengungkapkan bahwa dirinya baru mengetahui kejadian ini beberapa hari lalu setelah mendapat informasi dari warga. Ia menyayangkan keterlambatan laporan dari Ketua BUMDES.

“Saya kaget karena baru tahu setelah Pak Rusman datang ke rumah untuk memberi tahu. Kenapa saya tidak diberi tahu sejak awal?” tuturnya.

Masalah ini terungkap setelah warga mempertanyakan distribusi beras yang tak kunjung tersalurkan. Dari situ, muncul dugaan bahwa ada penyalahgunaan dana desa.

“Awalnya warga bertanya soal beras yang belum dibagikan. Ternyata ada dana yang digunakan untuk hal lain oleh Ketua BUMDES,” jelas Syarifuddin.

Ketua BUMDES, Bakri, akhirnya mengundurkan diri baik secara lisan maupun tertulis setelah mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Bakri mengaku dana desa hilang akibat dirinya mengklik tautan yang beredar di media sosial.

“Saya merasa tertipu setelah berulang kali menekan link di media sosial. Tanpa sadar, saldo saya hilang,” ungkapnya.

Tak hanya dana desa, Bakri juga mengklaim kehilangan uang pribadinya sebesar Rp.216 juta akibat transaksi online yang tidak ia sadari. Ia bahkan menunjukkan beberapa bukti transaksi melalui mobile banking, dengan nominal antara Rp.19 juta hingga Rp.41 juta.

Baca Juga:
Berkedok Wisatawan, Sindikat Penipuan Online Internasional Terbongkar

Saat dikonfirmasi, Bakri menyebut transaksi tersebut merupakan belanja di marketplace luar negeri, meski ia belum bisa memastikan jenis barang yang dibeli.

“Saya sendiri bingung, Dinda. Saya memang senang main aplikasi begituan. Saya dan istri hobi berjualan, awalnya ingin berdagang,” terangnya.

Hingga kini, belum ada kepastian apakah transaksi tersebut berkaitan dengan dana desa yang hilang melalui tautan mencurigakan di media sosial.