KOTA MALANG – Bertempat di lantai 2 Pasar Bareng, Anggota DPRD Kota Malang Dapil Kecamatan Klojen, Arief Wahyudi (AW), menggelar serap aspirasi (Reses) pada Selasa (17/02/2025).
Dalam forum yang berlangsung sederhana dan dihadiri lebih dari 100 peserta ini, politisi senior tersebut menyoroti dua persoalan krusial di Kota Malang: perparkiran dan keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL).
AW mengungkapkan bahwa isu PKL menjadi perhatiannya karena adanya rencana Pemkot Malang untuk menggusur PKL yang berjualan di dalam pertokoan Mojopahit, Kelurahan Kidul Dalem.
“Kebetulan saya diminta warga untuk mendampingi persoalan ini. Alhamdulillah, lima PKL yang terancam gusur akhirnya bisa tetap berjualan,” ujarnya.
Menurutnya, penanganan PKL seharusnya tidak selalu berujung pada penggusuran.
“Alangkah baiknya jika mereka dibina dan diberikan pemahaman agar tetap bisa berdagang tanpa melanggar aturan,” tambahnya.
Namun, AW juga menegaskan bahwa para PKL harus berjualan dengan tertib agar tidak menciptakan pemandangan kumuh di Kota Malang.
Sementara itu, terkait permasalahan parkir, AW menyoroti keluhan dari para juru parkir (jukir) yang sering dijadikan kambing hitam dalam polemik perparkiran.
“Ini tidak boleh dibiarkan terus-menerus. Harus ada solusi konkret,” tegasnya.
Ia juga menyinggung dugaan kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor parkir dan mendorong Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang segera menerapkan sistem pembayaran parkir berbasis E-Money.
“Saya tadi sempat berbincang dengan beberapa jukir, dan mereka menyatakan siap jika sistem pembayaran parkir diberlakukan melalui QRIS. Ini agar mereka tidak terus disalahkan atas carut-marut perparkiran,” jelasnya.
Selain itu, AW turut menyoroti efektivitas penggunaan karcis parkir yang dinilainya kurang optimal.
“Kalau ditanya seberapa efektif karcis parkir, saya bisa bilang tidak efektif. Karcis hanya dicetak karena ada aturan retribusi, bukan karena benar-benar berfungsi dengan baik,” ujarnya.
Menutup resesnya, AW juga memberikan solusi terkait sepinya Pasar Bareng.
“Agar pasar ini kembali ramai, seluruh pihak, mulai dari Dinas Pasar, legislatif, hingga pedagang, harus duduk bersama mencari formula terbaik,” pungkasnya.