Portal Jateng

Bupati Banyumas Pimpin Pemindahan dan Pemakaman Jenazah Positif Covid -19

67
×

Bupati Banyumas Pimpin Pemindahan dan Pemakaman Jenazah Positif Covid -19

Sebarkan artikel ini
Bupati Banyumas Pimpin Pemindahan dan Pemakaman Jenazah Positif Covid -19

Bupati Banyumas Achmad Husein (tengah) ikut membongkar makam jenazah postif Covid -19 karena ditolak warga Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Banyumas, Rabu (1/4). (Photo: Portal Indonesia/Dok.Bupati Banyumas)

PORTALINDONESIA.id, BANYUMAS – Jenazah pasien positif Covid -19 ( corona) berinisial OK, warga Purwokerto Lor yang meninggal dunia di RSUD Margono Sokardjo, Selasa (31/3) pagi setelah dirawat di ruang isolasi sejak beberapa waktu lalu, akhirnya dimakamkan di wilayah Kecamatan Pekuncen, Banyumas. Bupati Banyumas Achmad Husein memimpin langsung proses pemakaman, bahkan turut memanggul peti jenazah tersebut.

Seperti diberitakan Portal Indonesia Selasa kemarin, sebelumnya rencana pemakaman jenazah postif corona itu ditolak warga di sejumlah wilayah di Banyumas. Sampai akhirnya jenazah dimakamkan di tempat pemakaman umum di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Selasa (31/3) malam.

Namun warga desa setempat dan sekitarnya menolak dan meminta agar makam pasien Covid -19 itu dibongkar dan dipindahkan ke lain tempat. Kemudian pada Rabu (1/4) pagi, pembongkaran makam pun dilakukan yang dipimpin langsung Bupati Banyumas Achmad Husein.

“Saya sebetulnya hanya ingin menunjukkan bahwa jenazah pasien positif corona setelah meninggal dunia itu tidak berbahaya,” kata Husein.

Ditambahkan Husein, dalam waktu dekat pihaknya akan mensosialisasikan dan mengedukasi agar masyarakat tahu persis bahwa virus yang ada di tubuh jenazah yang positif corona langsung mati di dalam tanah dan tidak ke mana -mana.

Sementara ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Banyumas, dr. Noegroho Harbani, M.Sc, Sp.S yang dikonfirmasi Portal Indonesia menjelaskan, pemakaman pasien Covid-19 sudah ada SPO-nya. Di dinsifektan, di bungkus plastik, di disinfektan lagi, dikafani dan di disinfektan lagi baru dimasukkan peti khusus dan di disinfektan lagi.

“Virus hanya bisa tumbuh dan berkembang di sel hidup. Begitu sel yang ke host -nya mati, tidak ada metabolisme dan proses replikasi lagi. Ya virusnya ikut mati,” jelasnya.

Reporter: Tris

Editor: Abdul Hakim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *