Portal BaliPortal DIY

Bertepatan Hari Lahir Ir Soekarno, Wartawan DPRD DIY Kunjungi Museum Bung Karno di Bali

6
×

Bertepatan Hari Lahir Ir Soekarno, Wartawan DPRD DIY Kunjungi Museum Bung Karno di Bali

Sebarkan artikel ini
Bertepatan Hari Lahir Ir Soekarno, Wartawan DPRD DIY Kunjungi Museum Bung Karno di Bali
Museum Bung Karno di Bali (Bambang S/Portal Indonesia)

BALI – Bertepatan hari lahir  Proklamator RI, Ir Soekarno pada 6 Juni,  Wartawan Unit DPRD DIY kunjungi Museum Bung Karno di Bali, Senin (6/6/2022). Sebelumnya rombongan berkunjung ke Dinas Pariwisata Bali dan Istana Kepresidenan Tampaksiring.

Terkait dengan kunjungan di Museum Bali, Komisi A DPRD DIY yang menyertai rombongan wartawan merekomendasikan perlunya di DIY dibangun Museum Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia, yang di dalamnya ada Museum Bung Karno. Alasannya?

Menurut Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto, munculnya usulan pembangunan Museum Bung Karno, ini karena bisa bermanfaat sebagai bagian destinasi wisata sejarah dan pusat riset untuk generasi muda di masa mendatang.

“Museum Bung Karno ada di Bali ini bisa jadi inspirasi bagaimana menghadirkan Museum Bung Karno di DIY. Ada peran besar Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII kala awal perjuangan Indonesia,” kata Eko yang menyertai rombongan wartawan Unit DPRD DIY.

Bertepatan Hari Lahir Ir Soekarno, Wartawan DPRD DIY Kunjungi Museum Bung Karno di Bali
Suasana di dalam Museum Bung Karno di Bali (Bambang S/Portal Indonesia)

Disebutkan, di Bulan Bung Karno, bangsa Indonesia merayakan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, dan pada 6  Juni Soekarno lahir. Maka Komisi A ingin meneguhkan, menegaskan kesetiaan dan menggelorakan Pancasila. “Kalau DIY punya  Perda Nomor 1/2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, di Bali ada peraturan gubernur yang menegaskan bersama melawan terorisme, separatisme, yang mengganggu NKRI,” kata Eko.

Menurut dia, upaya pembatinan dan menggelorakan Pancasila dalam tiap pengambilan kebijakan menjadi penting di masa sekarang ini.

Disebutkan, sebelumnya secara bersama sudah pernah belajar di rumah tempat Soekarno dilahirkan, ke museum Dr Radjiman Wediodiningrat di kediaman Ngawi. Dan kunjungan ke Museum Bung Karno juga ke Istana Tampak Siring di Bali ini jadi bagian menghikmati dan pembatinan nilai-nilai Pancasila.

Berkaca dari perjalanan sejarah dan peran banyak tokoh di Yogyakarta, harapannya ke depan ada destinasi wisata sejarah perjuangan bangsa di DIY. “Kita bisa belajar lebih mendalam bagaimana peran Yogyakarta dengan Sri Sultan HB IX dan Paku Alam VIII, ini penting, termasuk sejumlah tokoh seperti Ki Bagus Hadikusumo, GPH Bintoro, Sukartinah anggota BPUPKI kala itu,” sebut Eko.

Pembangunan museum sejarah perjuangan bangsa ini dinilai penting, utamanya Museum Bung Karno. Apalagi fakta sejarah di awal kemerdekaan RI, tahun-tahun awal NKRI, duet kepemimpinan Sri Sultan HB IX dan Sri Paku Alam pernah membantu secara khusus, kala Yogyakarta ditetapkan sebagai ibukota RI.

Dikisahkan bagaimana Soekarno-Hatta pernah tinggal di Kadipaten Pakualaman, dan hubungan proklamator dengan pimpinan Pakualaman serta Sultan HB IX. , “Kalau ada museum Bung Karno di DIY nanti bisa jadi pusat riset dan pusat anak anak kita nanti belajar sejarah perjuangan kemerdekaan RI,” ujar dia. (bams)