Entertaiment

Begini Histori Hari Valentine Dan Asal Mulanya

13
×

Begini Histori Hari Valentine Dan Asal Mulanya

Sebarkan artikel ini
Begini Histori Hari Valentine Dan Asal Mulanya

JAKARTA – Berikut sejarah perayaan Valentine’s Day dan asal-usul perayaannya pada 14 Februari.

Hari Valentine, juga dikenal sebagai Hari Valentine, dirayakan pada tanggal 14 Februari setiap tahun.

Februari telah lama dirayakan sebagai bulan romantis.

Di hari Valentine, biasanya orang akan memberikan kado berupa coklat hingga bunga.

Di kencan ini, banyak yang menggunakannya untuk mengungkapkan dan berbagi kasih sayang dengan orang-orang terdekat.

Sejarah Hari Valentine

Mengutip Sejarah, Hari Valentine berisi sisa-sisa tradisi Kristen dan Romawi kuno.

Gereja Katolik mengakui setidaknya tiga orang kudus yang berbeda bernama Valentine atau Valentinus, yang semuanya menjadi martir.

Salah satu legenda menyatakan bahwa Valentine adalah seorang pendeta yang melayani selama abad ketiga di Roma.

Ketika Kaisar Claudius II memutuskan pria lajang menjadi prajurit yang lebih baik daripada mereka yang memiliki istri dan keluarga, dia melarang pernikahan untuk pria muda.

Valentine, menyadari ketidakadilan dekrit tersebut, menentang Claudius dan terus melakukan pernikahan untuk kekasih muda secara rahasia.

Ketika tindakan Valentine diketahui, Claudius memerintahkan agar Valentine dieksekusi.

Sementara yang lain bersikeras bahwa itu adalah Santo Valentine dari Terni, seorang uskup.

Dia juga dipenggal oleh Claudius II di luar Roma.

Cerita lain menunjukkan bahwa Valentine mungkin dibunuh karena mencoba membantu orang Kristen melarikan diri dari penjara Romawi yang keras, di mana mereka sering dipukuli dan disiksa.

Menurut salah satu legenda, Valentine yang dipenjara benar-benar mengirimkan salam “valentine” pertama kepada dirinya sendiri setelah dia jatuh cinta dengan seorang gadis muda, mungkin putri sipirnya, yang mengunjunginya selama masa kurungannya.

Sebelum kematiannya, dia diduga menulis surat bertanda “Dari Valentine Anda,” sebuah ungkapan yang masih digunakan sampai sekarang.

Meski kebenaran di balik legenda Valentine tidak jelas, semua cerita menekankan daya tariknya sebagai sosok yang simpatik, heroik, dan yang terpenting romantis.

Pada Abad Pertengahan, Valentine menjadi salah satu orang suci paling populer di Inggris dan Prancis.

Mengapa tanggal 14 Februari diperingati sebagai Hari Valentine?

Dikutip dari jagranjosh, ada yang mengatakan bahwa tanggal 14 Februari menandai kematian atau penguburan Saint Valentine.

Sementara yang lain berpendapat bahwa festival tersebut berasal dari Kristenisasi hari raya Romawi Lupercalia.

Kekristenan menyebar ke seluruh Eropa sejak abad pertama dan seterusnya, dan Kekaisaran Romawi berada di garis depan.

Ritual dan kebiasaan Romawi dianggap kafir, dan pada abad keempat, agama Kristen telah menjadi agama resmi Roma.

Namun, Lupercalia, festival pagan yang merayakan kesuburan, bertahan selama bertahun-tahun dan diadakan setiap tahun pada tanggal 14 Februari.

Beberapa sejarawan percaya bahwa Hari Valentine berasal dari Lupercalia dan memiliki nama yang sama dengan santo Kristen martir.

Kapan 14 Februari dinyatakan sebagai Hari Valentine?

Menurut sejarawan terkenal Noel Lenski, tradisi Lupercalia terus berkembang bahkan dengan kebangkitan agama Kristen.

Pada tahun 496 M, Paus Gelasius I menambahkan Valentine ke dalam kalender orang-orang kudus, dan sebuah pesta diumumkan untuk menghormatinya setiap tahun pada tanggal 14 Februari.

Namun, itu berabad-abad sebelum Hari St. Patrick. Valentine menjadi festival cinta dan masuk ke lidah semua sejoli.

Kartu Hari Valentine pertama berasal dari tahun 1415.

Itu dikirim oleh Charles, Adipati Orleans, kepada istrinya saat dia terbaring di penjara di Menara London.

Dengan munculnya buku dan meningkatnya angka melek huruf, kebiasaan menulis surat menjadi populer di kalangan masyarakat.

Selama perang, orang berkomunikasi terutama dengan orang yang mereka cintai melalui surat.

Tak lama kemudian, tradisi tersebut mulai berlaku, dan pada tahun 1900-an, kartu diproduksi secara massal untuk Hari Valentine.

Penyair dan penulis seperti Shakespeare dan Geoffrey Chaucer selanjutnya mempopulerkan hari itu sebagai perayaan romantis di abad pertengahan.