YOGYAKARTA – Bawaslu Kota Yogyakarta membuka program ‘Ngaji Demokrasi’. Ini sebagai upaya mendekatkan diri kepada masyarakat dan memperkuat partisipasi dalam pengawasan pemilu maupun pemilihan dengan melakukan kegiatan edukasi demokrasi dan kepemiluan selama bulan Ramadhan.
Anggota Bawaslu Kota Yogyakarta Siti Nurhayati menyebutkan program ini merupakan tindak lanjut dari surat edaran Bawaslu tentang pelaksanaan kegiatan Evaluasi Pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota tahun 2024 melalui Kegiatan Ngabuburit Pengawasan.
“Program Ngaji Demokrasi dilaksanakan untuk mengisi bulan Ramadhan pada saat waktu menunggu buka puasa. Yang diisi dengan diskusi-diskusi bertemakan demokrasi dan kepemiluan,” ujar Nurhayati, Sabtu (1/3/2025).
Pendaftaran Ngaji Demokrasi akan dimulai pada 3 – 7 Maret 2025 dengan diikuti pengiriman artikel hingga tanggal 12 Maret 2025.
Nurhayati menambahkan peserta yang mendaftar, selain diwajibkan mengirim artikel dengan tema yang ditentukan, juga harus warga berdomisili di wilayah Kota Yogyakarta.
Ngaji Demokrasi bakal dilaksanakan selama lima hari, 17-21 Maret 2025 secara daring dengan mengusung 5 tema besar. Yakni Tata Kelola Kelembagaan Bawaslu; Sumber Daya Manusia (Sdm) Pengawas Pemilu; Strategi Pengawasan, Pencegahan Pengawasan, Pengawasan Partisipatif; Proses Penanganan Pelanggaran, Penyelesaian Sengketa Pemilihan; Dan Etika Penyelenggara Pemilu.
Selain ke-5 tema tersebut, Ngaji Demokrasi juga akan mengulas artikel pengawasan partisipatif dari 10 artikel terbaik.
Nurhayati berharap masyarakat Kota Yogyakarta dapat berpartisipasi aktif dalam program ini dengan ikut mendaftarkan diri sebagai peserta. “Kita gunakan Ramadhan tahun ini tidak hanya dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, namun juga menambah wawasan kita tentang demokrasi dari sudut pandang Bawaslu,” pungkasnya. (bams)