PURBALINGGA – Data banyaknya lanjut usia (lansia) Tunggal dan disabilitas di berbagai daerah di tanah air, bisa rentan mengalami ketelantaran, kelaparan, keterasingan, bahkan meninggal dunia tanpa diketahui pihak lain.
Program permakanan salah satu terobosan Menteri sosial Era Tri Rismaharini berupaya melakukan pengentasan kemiskinan dan perlindungan sosial. Kab Purbalingga telah mendapatkan manfaat program Permakanan Lansia dan Disablitas”ini sudah berjalan selama dua tahun,” kata salah satu Pokmas Kecamatan Padamara, Khodiah, kamis 3/02/2025.
Melalui program permakanan ini, para lanjut usia dan disabilitas akan mendapatkan kebutuhan nutrisi makanan 2x sehari yang terdiri dari nasi/jenis makanan pokok lainnya, lauk pauk (hewani/nabati), sayur, buah potong, dan air mineral.
Menurut Khodiah, Program kemensos akan berlanjut tahun 2025, karena program ini memiliki tujuan yang sama yaitu mengentaskan kemiskinan. Data KPM Lansia per Desember 2024 masih ada sisa anggaran yang harus dikembalikan ke Kemensos RI karena Proses Cleansing dan ada KPM yang meninggal dunia.
“Dari 85 KPM tinggal 82 yang masuk aplikasi Sikma untuk Kec Padamara karena cleansing.” katanya
Seperti Diketahui Kemensos RI Untuk mendukung program Permakanan tersebut, Kemensos menyiapkan anggaran Rp 787.661.312.000,- dengan sasaran 100.000 orang untuk permakanan lanjut usia dan 33.774 untuk permakanan disabilitas.
Tujuanya untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi, dengan program ini diharapkan mampu menekan angka pengeluaran pangan bagi para lanjut usia dan disabilitas.
Para penerima permakanan lanjut usia maupun disabilitas merupakan masyarakat miskin dan tidak mampu yang NIK-nya sudah terdaftar dalam DTKS. Adapun untuk lansia tunggal minimal berusia 70 tahun atau lebih. (Dar)
