YOGYAKARTA – Ketua Pansus BA 21 DPRD DIY Retno Sudiyanti ingin bahasa dan aksara Jawa diterapkan di fasilitas umum seperti bandara dan stasiun kereta api. Dengan urutan bahasa Indonesia, aksara Jawa dan kemudian bahasa Inggris.
“Saya berharap pansus ini dapat merekomendasikan ada tulisan aksara Jawa,” kata Retno saat memimpin FGD (Focus Group Discussion) tentang Pengawasan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2011 tentang Tata Nilai Budaya Yogyakarta dalam Bahan Acara Nomor 21 Tahun 2024 bertema “Penggunaan Bahasa Jawa sebagai Bahasa Ibu” di DPRD DIY, Rabu (31/7/2024).
Narasumber yang dihadirkan dalam acara tersebut, yakni Pengajar UIN Suka sekaligus dosen luar biasa seni karawitan FIB UGM Muhammad Bagus Febriyanto. Tampil pula berbicara
Dwijasetyaprasetya Prasaja dari Kawedanan Ageng Punakawan Panitra Pura Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Dwija menyebutkan tiga langkah yang menjadi upaya digitalisasi terkait bahasa Jawa sebagai bahasa ibu agar dapat lebih membumi lagi di tengah masyarakat, terutama bagi generasi muda. Menurutnya langkah preservasi, revitalisasi dan promosi bahasa sastra dan aksara Jawa akan menjadi upaya nyata apabila memiliki infrastruktur digital yang kuat dan mapan.
Sedangkan Bagus Febriyanto melihat penutur bahasa Jawa kian menurun. Ini antara lain karena beberapa faktor, seperti kurangnya dukungan kebijakan pemerintah dan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat. Juga kurangnya konten digital seperti aplikasi, game dan platform pendidikan yang mendukung pembelajaran bahasa Jawa. (bams)
