YOGYAKARTA – DPC PDI Perjuangan (PDI-P) Yogyakarta mengapresiasi langkah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam berdialog bersama dalam mewujudkan kerja sama politik untuk membangun Yogyakarta ke depan.
Eko Suwanto, Ketua DPC PDI-P Yogyakarta menyampaikan itu dalam diskusi bersama PKB Yogyakarta, yang menghadirkan sejumlah poin penting berkaitan kerja sama politik ke depan.
“Diskusi bersama PKB Yogyakarta kita menghormati dan apresiasi langkah Partai Kebangkitan Bangsa. Tadi kita bicara merefleksikan bagaimana Bung Karno dan KH Wakhid Hasyim berjuang rebut kemerdekaan dan terkhusus bersama dalam BPUPKI merumuskan Dasar Negara Pancasila,” kata Eko Suwanto, Selasa (17/7/2024).
Kerja sama politik ke depan, juga perlu memperkuat kelembagaan bukan saja urusan kepemimpinan Yogyakarta tapi juga berikan solusi problema yang ada.
Eko menyebutkan sejumlah pokok masalah mendesak butuh solusi yaitu masalah sampah, kemiskinan, pengangguran dan stunting. Ada juga masalah ancaman intoleransi, terorisme, kekerasan jalanan.
Menurutnya publik butuh edukasi, harus ada dialog kultural bentengi rakyat dari paparan radikalisme dan terorisme. “Kita memiliki komitmen kuat melawan intolerasi, radikalisme dan terorisme. Rakyat Yogya dambakan keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari, hidup rukun dan damai,” kata politisi muda PDI Perjuangan itu.
Soal kepemimpinan, dalam waktu dekat di pilkada Yogyakarta penting untuk pastikan bangun demokrasi. PDI Perjuangan dengan modal kepercayaan rakyat yang tinggi di pemilihan legislatif, membawa harapan rakyat Yogyakarta yang butuh pemimpin merakyat.
“Urusan penguatan kelembagaan penting, butuh komitmen DPRD yang merepresentasikan kepentingan rakyat, ini harus dapat ruang. Jadi legislatif selain keseharian selesaikan masalah rakyat, bantu orang sakit, ijasah nyantol,” kata Eko.
Setelah dialog di DPC PDI Perjuangan Yogyakarta, Eko memastikan jajaran pengurus partai akan berkunjung ke PKB Yogyakarta guna memantapkan diskusi gagasan membangun, membahagiakan rakyat Yogyakarta.
Selain pertemuan formal, mematangkan gagasan, ide kerja sama strategis dan ideologis perlu diperkuat. Bagaimana jaga Indonesia dari Yogyakarta, karena sejarah mencatat kala Republik Indonesia chaos, ibukota dipindahkan di Yogyakarta.
Solihull Hadi, Ketua DPC PKB Kota Yogyakarta menyatakan rasa terima kasih, telah diterima silaturahmi.
Bersama dengan Wakil Ketua Dewan Suro PKB Mukhayat beserta jajaran disepakati pentingnya semangat bangun kebhinekaan, jadikan Yogyakarta kota ramah, nyaman semua golongan, tidak dibatasi hal hal ekslusif.
Diakui, Yogyakarta ke depan butuh peningkatan turis, hadirkan rasa nyaman dan kebutuhan mendesak masalah sampah, urusan pengangguran, stunting.
“Penting juga perhatian kepada pelajar lewat kerja dan edukasi politik. Ke depan penting tidak sekedar bangun segi fisik, penting juga bangun SDM, tidak hanya cerdas tapi juga memiliki kecerdasan emosional,” kata Solihul Hadi.
Secara khusus, pembangunan ke depan untuk Yogyakarta penting juga bangun non fisik penguatan ideologis, menumbuhkan semangat gotong royong dan tidak bergeser nilai individual.
Kemampuan ekslusif, jangan nanti memandang rendah orang lain dengan kemampuan di bawah. Pembangunan mental spiritual jadi kerja legislatif dan eksekutif, PKB dan PDI Perjuangan perlu angun kerja bersama bangun lingkungan masyarakat yang memahami betul, membangun generasi muda berakhlaq baik.
“Tentang siapa pasangan calon walikota dan wakil walikota, kita akan taat dan menangkan siapapun yang mendapatkan rekomendasi DPP Partai. Dengan kerja sama dan gotong royong, kemenangan akan dipersembahkan untuk membahagiakan hatinya rakyat Kota Yogya,” tambah Eko. (bams)