Portal DIY

Esteyekabe Musica Gelar Choral Concert ‘Love and Praise’

Portal Indonesia
184
×

Esteyekabe Musica Gelar Choral Concert ‘Love and Praise’

Sebarkan artikel ini
Penampilan Esteyekabe Musica dalam lagu Anoman Obong

BANTUL — Esteyekabe Musica, sebuah grup paduan suara Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santo Yakobus Bantul
mengelar Choral Concert “Love and Praise”, Minggu (7/7/2024) malam di Gedung Gereja setempat. Kegiatan ini dalam rangka memeriahkan hari jadi ke-90 Paroki Santo Yakobus Bantul.

Dalam konser ini, Esteyekabe Musica tampil dalam dua sesi dengan
conductor Carolus Bege dan Raditya Daniswara. Pada sesi pertama mereka menyajikan lagu-lagu bernuansa rohani atau gerejani, yakni Exultate Iusti, The Prayer, O Magnum Mysterium, Open Thou Mine Eyes, dan The Lord Bless You and Keep You.

Untuk sesi kedua, mereka menampilkan lagu-lagu profan dan folk, yaitu Can’t Help Falling in Love, Bella Ciao, Counting Music, A Million Dreams, Anoman Obong, dan ditutup Lihatlah Lebih Dekat dari Sherina Munaf.

Di antara kedua sesi, panggung dimeriahkan penampilan murid-murid KB-TK Santa Theresia Bantul dan SD Kanisius Bantul serta Art N Sport Dance Studio.

Esteyekabe Musica adalah grup paduan suara Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santo Yakobus Bantul yang terbentuk tahun 2023 untuk mengikuti Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Kabupaten Bantul. Dionisius Rizky Pramusinto, Ketua OMK Paroki Santo Yakobus Bantul), menyatakan pada saat itu tim paduan suara ini mendapatkan juara tiga.

Beberapa bulan kemudian, mereka berlomba pula dalam Festival Kebangsaan Kevikepan Yogyakarta Barat dan meraih juara satu. “Dari pengalaman itu, kami ingin mengembangkan potensi lagi dengan mencoba mengikuti lomba di luar lingkup Gereja seperti di Plaza Ambarrukmo dalam rangka Natal dan meraih juara dua. Ketika Esteyekabe Musica pertama dibentuk sudah ingin mengadakan sebuah konser. Puji Tuhan, konser bisa terlaksana pada hari ini,” ungkap Dion.

Anggota Esteyekabe Musica sesungguhnya lebih dari 40 orang. Namun, untuk lomba maupun konser, mereka mengadakan seleksi. “Tapi kebanyakan seleksi alam,” lontar Dion. “Kami tidak terlalu ketat seleksinya, yang penting punya kemauan untuk belajar. Bahkan, banyak dari teman-teman ini belum punya
basic dan menguasai teknik bernyanyi. Mereka belajar dari nol bersama Bapak Carolus Bege selaku pelatih sampai bisa dan berani tampil untuk lomba dan konser.”

Baca Juga:  Mafilindati Nuraini Terpilih sebagai Ketua PMI Sleman

Dengan demikian, Esteyekabe Musica memiliki tujuan untuk mendorong potensi anak muda yang mempunyai hobi atau minat dalam bidang paduan suara. “Semoga Esteyekabe Musica makin mengembangkan potensi paduan suara anak-anak muda untuk memuliakan nama Tuhan,” harap Dion.

Murid-murid KB-TK Santa Theresia Bantul menyanyikan lagu-lagu daerah Jawa

Selanjutnya, Antonius Purnawan Wijanarko selaku Ketua I Panitia HUT ke-90 Paroki Santo Yakobus Bantul menyebut secara keseluruhan ada tiga potensi istimewa dalam konser ini. “Pertama, potensi penyelenggaraan. Dari OMK luar biasa, persiapannya sangat detail dan rapi. Kedua, potensi pertunjukannya. Semua pengisi acara luar biasa bagus. Ketiga, potensi umat yang benar-benar bisa mengapresiasi semua yang tampil malam hari ini,” papar Anton.

Setelah konser, Anton menyebut Esteyekabe Musica sudah ada jadwal untuk tampil lagi. Dalam waktu dekat, mereka akan bertugas dalam Novena Penutup HUT ke-90 Paroki Santo Yakobus Bantul pada 25 Juli 2024. Anton pun berharap akan makin banyak umat yang bisa mengapresiasi tugas mereka dengan mengikuti novena.

“Untuk konser ini, panitia HUT membebaskan OMK berkreasi, tapi kami tetap memantau dan men-support dari belakang. Mulai dari supervisi, pendanaan, dan lain sebagainya. Namun, intinya ajang ini benar-benar murni potensi OMK, mulai dari penyelenggaraan maupun pengisi acaranya,” ucap Anton bangga.

Sebelum konser dipublikasikan, panitia sempat membahas apakah pertunjukan ini gratis atau berbayar. Mengingat tujuan utamanya adalah mengapresiasi anak muda, maka diputuskan berbayar walau tidak terlalu mahal.

Ada empat kategori tiket yang diberlakukan, yaitu Platinum (Rp25.000,00), Gold (Rp20.000,00), Silver (Rp15.000,00), dan Bronze (Rp10.000,00). “Kemarin saya sampaikan kepada mereka, ternyata tiket kita terlalu murah karena kualitas pertunjukannya sudah jauh di atas harga tiket itu sendiri,” pungkas Anton.

Sementara itu, Pastor Kepala Paroki Santo Yakobus Bantul, Romo Laurentius Dwi Agus Merdi Nugroho, Pr menyatakan kehadiran umat yang menyaksikan konser adalah sebentuk kasih dan cinta untuk seluruh anak muda, anak-anak maupun remaja, yang mempersiapkan segala sesuatu dengan baik.

Baca Juga:  55 Anggota DPRD DIY Baru Ucapkan Sumpah dan Janji Jabatan

“Ada ungkapan dalam bahasa Latin, ‘Qui bene cantat, bis orat’, ‘siapa yang bernyanyi dengan baik, berarti berdoa dua kali’. Inilah ungkapan yang pada malam ini dipersembahkan oleh Esteyekabe Musica bersama dengan anak-anak dan remaja, terutama dalam potensi bernyanyi,” ujar Romo Merdi. (bams)

*) Ikuti Berita Terbaru Portal Indonesia di Google News klik disini dan Jangan Lupa di Follow.