Portal Jatim

Menelusuri Jejak Sejarah di Situs Bhre Kahuripan, Menguak Misteri Yoni Raksasa dan Arca yang Hilang

Redaksi
154
×

Menelusuri Jejak Sejarah di Situs Bhre Kahuripan, Menguak Misteri Yoni Raksasa dan Arca yang Hilang

Sebarkan artikel ini

MOJOKERTO — Situs Bhre Kahuripan atau juga dikenal dengan nama lain Situs Yoni Klinterejo, dan masyarakat sekitar menyebutnya sebagai punden watu Ombo ini terletak di Desa Klinterejo Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto.

Juru pelihara Situs Bhre Kahuripan M. Jainuri Rabu (03/06/2024 ) mengatakan” Dalam area komplek Situs Bhre Kahuripan terdapat Yoni yang berukuran cukup besar yakni panjang 191 cm, lebar 184 cm, dan tinggi 121 cm, dan awal eskavasi Sandaran Arca Tribuana Tunggadewi yang berukuran sangat besar dan ditemukan dalam posisi terbalik” jelasnya.

” Sandaran arca ini berbentuk persegi panjang dengan puncak berbentuk oval, sedangkan arca ini sudah hilang yang seharusnya diperkirakan menempel pada Sandaran arca ini ” ungkapnya .

” Sedangkan pada salah satu sisi Yoni terdapat Relief Kepala naga , sedangkan pada badan Yoni terdapat relief Lotus ,sulur serta pola geometris ,dan juga terdapat angka tahun pembuatan yakni 1294 saka atau 1372 Masehi , yang merupakan tahun wafatnya Ibunda Raja Hayam Wuruk Bhre Kahuripan atau Tribuana Tunggadewi dewi” jelasnya.

” Sedangkan struktur Situs Bhre Kahuripan terbuat dari batu andesit dan batu bata merah , dan ditengah Situs Bhre Kahuripan terdapat Lubang besar berbentuk persegi empat yang difungsikan untuk meditasi ” ucapnya.

Dikutip dari website resmi Badan Pelestarian Kebudayaan ( BPK ) Wilayah XI dalam kitab Pararaton disebutkan lokasi pendharmaan dari Tribhuana Tungga Dewi (Bhre Kahuripan) yaitu di Panggih. Pada masa sekarang ini, daerah dengan nama Panggih merupakan sebuah desa yang terletak di sebelah barat Desa Klinterejo. Diperkirakan pada masa lampau lokasi Situs Bhre Kahuripan juga masuk ke dalam wilayah administratif Panggih.

Situs Bhre Kahuripan memiliki luas 728,615 m2, dengan beberapa objek yang terdapat didalamnya antara lain yoni yang terletak di atas sebuah struktur, kemudian struktur yang diperkirakan sebuah bangunan (candi ) struktur ini tersusun dari batu andesit dengan sistem tumpuk, dan pada tahun 2020 kegiatan ekskavasi berkelanjutan mulai dilakukan.

Baca Juga:  Gagal Kabur! Warga Lubuklinggau Ditangkap Usai Curi 43 Janjang Sawit

Sementara itu di bagian belakang sandaran terdapat sebuah simbol yang diperkirakan sebagai relief pohon, sandaran arca ini berada di dalam sebuah ruangan. Selain tiga objek tersebut terdapat beberapa objek lain diantaranya blok batu, dan umpak yang jumlahnya cukup banyak kurang lebih ada 17 umpak.

*) Ikuti Berita Terbaru Portal Indonesia di Google News klik disini dan Jangan Lupa di Follow.