SLEMAN – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman lakukan penutupan kegiatan bulan dana tahun 2024 di ruang pertemuan lantai 3 Pemkab Sleman Jumat (5/7/2024).
Penggalangan dana yang dilakukan sejak 1 Januari hingga akhir bulan Juni tersebut, terkumpul dana Rp 966,1 juta, terbanyak berasal dari pelayanan masyarakat di Samsat, dan donasi melalui QRIS.
Menyadari semakin masifnya pemanfaatan teknologi digital, PMI Sleman akan berupaya memaksimalkan layanan online untuk kegiatan penggalangan dana di tahun-tahun berikutnya.
“Kita harus berpikir inovasi ke depan tentang digitalisasi dalam penyelenggaraan bulan dana. Nanti dirapatkan bersama pengurus periode 2024-2029,” kata Ketua PMI Sleman Mafilindati Nuraini .
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman tersebut merasa bersyukur dengan capaian tersebut.
Hasil dari bulan dana itu akan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional PMI Sleman antara lain untuk bisya pelayanan kebencanaan dan sosial kemanusiaan termasuk ambulans, pembinaan relawan, serta diklat dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Selain itu, juga untuk mendukung sarana prasarana operasional PMI.
Sasaran bulan dana ini antara lain Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Sleman, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), perguruan tinggi, manajemen rumah sakit, kapanewon, dan klinik. Sekolah juga menjadi sasaran tapi hanya dari kalangan guru dan tenaga pendidik, tidak menyasar siswa.
Wakil Ketua PMI DIY Haka Astana menjelaskan, kegiatan bulan dana diatur dalam UU Nomor 1/2018 tentang PMI. Disebutkan, sumber pendanaan PMI salah satunya dari donasi masyarakat yang tidak mengikat. Selain itu, PMI juga dapat menerima hibah dari pemerintah baik APBD maupun APBN.

“Semua hasil bulan dana akan dikembalikan ke masyarakat dalam bentuk pelayanan. Hal ini juga membuktikan Pemda Sleman mendukung kinerja PMI,” katanya.
Dia menilai capaian ini sudah cukup signifikan untuk dukung operasional pmi dalam melayani masyarakat. Keberhasilan bulan dana juga menjadi bukti bahwa PMI dicintai masyarakat.
Oleh karena itu harus dijawab dengan peningkatan layanan yang profesional.
Dia pun berpesan agar hasil audit bulan dana bisa dilakukan secara akuntabel dan profesional.
“Kami mengapresiasi langkah PMI Sleman yang telah melakukan audit eksternal dengan hasil Wajar Tanpa Pengecualian,” ujar Haka.
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman Wabup Danang Maharsa mengatakan, kesuksesan bulan dana PMI ini mengindikasikan jika masyarakat punya jiwa sosial yang tinggi.
“Bulan dana adalah momentum untuk menggugah kesadaran sosial masyarakat. Harapan kami, ke depan bisa lebih optimal baik dari segi donasi maupun donatur,” ujarnya.
Dia berpesan kepada PMI agar hasil evaluasi nantinya dapat untuk meningkatkan kinerja dan capaian di tahun berikutnya. Disamping itu perlu mengoptimalkan kerjasama dengan para pihak terkait khususnya untuk menjangkau kalangan atas. (Brd)