NGANJUK – Biaya Program PTSL Desa Betet, Kabupaten Nganjuk berpotensi pungli. Pasalnya, dalam program ini biaya yang di sepakati dalam rapat sebesar Rp 700.000 (tujuh ratus ribu rupiah), dengan kuota 900 bidang.
Saat di konfirmasi ketua PTSL Suwito menjelaskan sesuai kesepakatan bersama biaya PTSL tersebut sejumlah Rp 700.000 ( tujuh ratus ribu rupiah), dan ada berita acara kesepakatannya.
Lebih detailnya dalam rekam untuk teman wartawan langsung tanya ke oknum wartawan ” G ” dalam hal ini di duga ikut berperan membagi sejumlah uang sebesar Rp 200.000 sampai Rp 250.000.
Dengan tegas Suwito menjawab itu sifatnya untuk teman-teman agar turut membantu program PTSL Desa Betet berjalan kondusif.
” Jika memang jenengan seorang Wartawan seharusnya jenengan koordinasi dengan G karena dia yang ikut mengatur, ” jelasnya singkat, Kamis (4/7/2024).
Uang dari rakyat program PTSL di bagikan apakah tidak bahaya??
Lantas, siapakah Oknum ” G ” ini yang ikut mengatur kegiatan di Desa Betet, apakah perannya dan tujuannya.
Sampai dengan berita ini di turunkan jumlah berkas yang sudah masuk sekitar 600 bidang, dan Kades saat di konfirmasi via WhatsApp terkait program PTSL langsung Koordinasi dengan Pokmas yang telah di bentuk. (*)
