BeritaPortal DIYTeknologiTips & Edukasi

Keterkaitan Antara Wisata Digital Dan Peningkatan Literasi Teknologi

×

Keterkaitan Antara Wisata Digital Dan Peningkatan Literasi Teknologi

Sebarkan artikel ini
wisata teknologi

Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pariwisata. Kini, hadir konsep baru bernama wisata digital, yang menggabungkan pengalaman wisata dengan sentuhan teknologi modern. Menariknya, wisata digital bukan sekadar hiburan — ia juga berperan penting dalam meningkatkan literasi teknologi masyarakat. Lalu, bagaimana sebenarnya hubungan antara wisata digital dan literasi teknologi? Mari kita bahas lebih dalam.

Apa Itu Wisata Digital?

Wisata digital adalah bentuk kegiatan wisata yang menggunakan teknologi digital untuk menciptakan pengalaman interaktif, imersif, dan edukatif bagi pengunjung. Dalam wisata digital, teknologi seperti Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), proyeksi interaktif, dan sensor pintar digunakan untuk menambah nilai pengalaman wisata.

Contohnya, pengunjung museum kini tidak hanya melihat benda bersejarah secara langsung, tetapi juga bisa “menghidupkan” sejarah melalui teknologi AR — melihat bagaimana benda tersebut digunakan di masa lalu atau berinteraksi dengan simulasi digitalnya. Wisata digital juga memungkinkan tur virtual, di mana seseorang bisa menjelajahi candi, taman nasional, atau bahkan dasar laut tanpa harus meninggalkan rumah.

wisata teknologi

Dengan demikian, wisata digital bukan hanya memperkaya cara berwisata, tetapi juga menjadi medium pembelajaran teknologi yang menyenangkan.

Definisi Literasi Teknologi

Literasi teknologi adalah kemampuan seseorang dalam memahami, menggunakan, dan mengelola teknologi secara efektif. Literasi ini mencakup berbagai aspek: mulai dari penggunaan perangkat digital, pemahaman terhadap sistem informasi, hingga kesadaran akan etika dan keamanan dalam dunia digital.

Di era digital, literasi teknologi menjadi kebutuhan dasar. Bukan hanya untuk profesional di bidang teknologi, tetapi juga bagi masyarakat umum. Setiap orang kini dituntut untuk memahami cara kerja perangkat digital, aplikasi daring, hingga teknologi yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari — termasuk dalam konteks pariwisata.

Baca Juga:
Tren Modifikasi Tesla, Dari Tampilan hingga Performa

Hubungan antara Wisata Digital dan Literasi Teknologi

Wisata digital dan literasi teknologi memiliki hubungan yang erat dan saling menguatkan. Wisata digital berperan sebagai sarana edukasi nonformal yang memperkenalkan teknologi dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami. Melalui pengalaman langsung, pengunjung belajar menggunakan perangkat digital tanpa tekanan, bahkan tanpa disadari bahwa mereka sedang belajar.

Misalnya, ketika seseorang mencoba tur virtual menggunakan VR, ia belajar bagaimana headset bekerja, bagaimana sistem sensor merespons gerakan kepala, dan bagaimana visual digital dibangun secara real-time. Proses ini secara alami meningkatkan pemahaman teknologi tanpa perlu duduk di kelas atau membaca buku teori.

Sebaliknya, semakin tinggi literasi teknologi masyarakat, semakin mudah pula wisata digital berkembang. Wisatawan yang melek teknologi lebih mudah beradaptasi dengan sistem tiket digital, peta interaktif, hingga aplikasi panduan wisata berbasis AI.

Baca Juga : Mengubah ‘Mu Kalah’ Menjadi Kemenangan: Seni Mengatasi Kekalahan dan Bangkit Lebih Kuat

Manfaat Wisata Digital bagi Literasi Teknologi

Keterkaitan antara keduanya menciptakan sinergi yang membawa banyak manfaat, baik untuk individu maupun industri pariwisata itu sendiri:

  • Pembelajaran Interaktif dan Menyenangkan
    Wisata digital menjadikan pembelajaran teknologi tidak membosankan. Pengunjung dapat mencoba teknologi secara langsung melalui simulasi atau permainan interaktif yang dirancang untuk merangsang rasa ingin tahu.
  • Peningkatan Keterampilan Digital
    Melalui pengalaman wisata berbasis teknologi, masyarakat belajar menggunakan perangkat dan aplikasi baru. Hal ini meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap teknologi baru yang terus bermunculan.
  • Pengenalan Inovasi Teknologi Lokal
    Banyak destinasi wisata digital yang menampilkan karya anak bangsa — seperti aplikasi pemandu wisata, robot interaktif, hingga sistem proyeksi 3D buatan lokal. Ini mendorong kebanggaan terhadap inovasi dalam negeri.
  • Mendorong Kreativitas Generasi Muda
    Wisata digital sering menjadi inspirasi bagi pelajar dan mahasiswa untuk mengembangkan ide-ide baru di bidang teknologi. Dari sini, lahir generasi kreatif yang tidak hanya menikmati teknologi, tetapi juga mampu menciptakannya.
Baca Juga:
Tunggakan Penghuni Rusunawa di Sleman Capai Rp935 Juta

Contoh Implementasi Wisata Digital di Indonesia

Indonesia telah memulai berbagai inisiatif wisata digital yang menggabungkan teknologi dan edukasi. Berikut beberapa contohnya:

  • Museum Nasional Indonesia (Jakarta)
    Museum ini mengadopsi teknologi Augmented Reality dan Virtual Tour. Pengunjung bisa menggunakan smartphone untuk melihat penjelasan visual interaktif dari koleksi museum.
  • Borobudur Virtual Experience
    Melalui platform digital, wisatawan dapat menjelajahi Candi Borobudur secara 360°, dengan narasi sejarah, detail arsitektur, dan panduan interaktif tanpa harus berada di lokasi.
  • Taman Pintar Yogyakarta
    Sebagai destinasi edukatif, Taman Pintar telah lama menjadi contoh wisata berbasis teknologi. Kini, wahana digital interaktifnya seperti “Planetarium Virtual” dan “Zona Sains Digital” semakin memperkuat literasi teknologi anak-anak.
  • Wisata Metaverse Bali
    Beberapa startup di Bali sedang mengembangkan platform metaverse untuk pariwisata, memungkinkan pengguna menjelajahi budaya Bali secara virtual — mulai dari tari tradisional hingga upacara adat.

Dampak Positif bagi Industri Pariwisata

Selain meningkatkan literasi teknologi, wisata digital juga membawa dampak signifikan terhadap dunia pariwisata:

  • Akses Lebih Luas
    Melalui teknologi digital, destinasi wisata bisa dikunjungi secara virtual oleh siapa saja dari seluruh dunia. Hal ini membantu promosi daerah wisata tanpa batas geografis.
  • Efisiensi dan Keamanan
    Sistem tiket digital, pembayaran tanpa kontak, dan panduan otomatis membuat pengalaman wisata lebih efisien dan aman, terutama pascapandemi.
  • Konservasi dan Pelestarian Warisan Budaya
    Digitalisasi destinasi membantu mendokumentasikan situs budaya dan sejarah agar tetap dapat dinikmati tanpa mengancam keaslian fisik situs tersebut.

Tantangan Wisata Digital

Meski menawarkan banyak manfaat, pengembangan wisata digital juga menghadapi tantangan:

  • Kesenjangan Akses Teknologi
    Tidak semua daerah memiliki infrastruktur internet dan perangkat digital yang memadai untuk mendukung wisata digital.
  • Kurangnya SDM Terlatih
    Pengelolaan wisata digital memerlukan sumber daya manusia yang memahami teknologi. Tanpa pelatihan, program digitalisasi bisa terhambat.
  • Risiko Ketergantungan Teknologi
    Pengalaman digital tidak boleh sepenuhnya menggantikan interaksi langsung dengan alam atau budaya. Keseimbangan harus dijaga agar nilai edukatif dan sosial tetap ada.
Baca Juga:
Wisata Kaki Bumi Kebaron, Sensasi Petik Jambu dan Edukasi yang Memikat

Peran Sertifikasi dan Kompetensi di Era Wisata Digital

Dalam menghadapi era wisata digital, tenaga kerja pariwisata perlu memiliki kompetensi baru — tidak hanya dalam pelayanan wisata, tetapi juga dalam penguasaan teknologi digital. Oleh karena itu, sertifikasi kompetensi pariwisata berbasis teknologi menjadi sangat penting.

Melalui lembaga seperti LSP Pariwisata Jana Dharma Indonesia, para pelaku wisata dapat mengikuti uji kompetensi di bidang teknologi pariwisata, digital marketing, dan pengelolaan destinasi berbasis digital. Sertifikasi ini memastikan bahwa tenaga pariwisata mampu beradaptasi dengan perubahan industri dan memberikan pengalaman wisata modern yang aman serta informatif bagi pengunjung.

Kesimpulan: Wisata Digital Sebagai Jembatan Menuju Masyarakat Melek Teknologi

Wisata digital bukan sekadar tren sesaat — ia adalah langkah evolutif dalam dunia pariwisata. Melalui wisata digital, masyarakat tidak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga meningkatkan literasi teknologi secara alami dan menyenangkan.

Dengan menggabungkan edukasi, inovasi, dan kesenangan, wisata digital membuka peluang besar bagi pembangunan sumber daya manusia yang lebih siap menghadapi era digital. Ketika pariwisata dan teknologi berjalan beriringan, hasilnya bukan hanya pengalaman wisata yang lebih canggih, tetapi juga masyarakat yang lebih cerdas, kreatif, dan berdaya di dunia digital.