Portal DIY

Begini Hasil Kongres Musik Liturgi Inkulturasi 2025

portal-indonesia.com
×

Begini Hasil Kongres Musik Liturgi Inkulturasi 2025

Sebarkan artikel ini
Pimpinan PML Elisabeth Twitien Sezi Colasinasa tengah membacakan hasil kongres (Ist)

YOGYAKARTA – Kongres Nasional Inkulturasi di Pusat Musik Liturgi (PML) Yogyakarta mengusung tema ‘Masihkah Kita Peduli dengan Budaya Sendiri?’  di Auditorium Puskat Jl. Ahmad Jazuli 2 Yogyakarta, 9-11 Juli 2025.

Dari kongres tersebut menghasilkan lima keputusan. Ini dibacakan oleh Pimpinan Pusat Musik Liturgi PML, Elisabeth Twitien Sezi Colasina di depan peserta dan para pembicara kongres. Mereka kebanyakan kalangan muda dari sejumlah Keuskupan di Indonesia ataupun secara mandiri.

Keputusan ditandatangani oleh Elisabeth Twitien Sezi Colasinasa sebagai penyelenggara sekaligus  pimpinan PML dan Romo Fransiskus Yance Sengga Pr (Sekretaris Komisi Liturgi KWI Jakarta). Juga oleh Gregorius Gerald Pratomo, B. Mus., M Mus, Patrick J.D Wijnhamer, B Mus., M.Mus.ED, Fero Aldiansya Stefanus dan Mikael Ferino Suharsa, S.Sn, keempatnya selaku narasumber. Turut pula menandatangani Petrus Djoko Trimartanto dan Yos Lasar, keduanya sebagai perwakilan peserta kongres.

Keputusan kongres sebagai berikut:
1). Madah Bakti lebih lengkap dengan lagu-lagu yang lebih segar dengan menyesuaikan diri dengan TPE 2020. 2). PML akan mengembangkan kerja sama yang dialogis dalam semangat ekumene.
3). Membuka kerja sama yang berkisambungan dengan komisi-komisi liturgi di setiap Keuskupan untuk bersama-sama menjawab kebutuhan pastoral musik liturgi.
4). Sebagai bentuk kepedulian, PML memiliki panggilan moril mengembangkan musik inklusif yang menjadi perjumpaan Injil dan budaya di Gereja lokal, dan 5). Menjawab semua kebutuhan umat Katolik yang beragam terhadap musik liturgi pada umumnya, dan secara spesifik terhadap musik liturgi Inkulturasi.

Dari keseluruhan rangkaian acara, diakhiri dengan Misa Syukur atas berakhirnya konggres, sekaligus Misa Syukur atas usia ke-54 th PML dalam melayani umat melalui karya lagu – lagu Inkulturasi lewat Madah Bakti. Misa Syukur dipimpin oleh Romo Fransiskus Yance Sengga Pr (Sekretaris KWI Jakarta) dengan konselebran Romo Vincentius Dus, MSF dari Keuskupan Agung Samarinda serta Romo John Ghono, SVD dari Keuskupan Agung Ende. Misa dimeriahkan lagu-lagu mayoritas Inkulturasi dari Madah Bakti. Sedangkan malam harinya ditutup dengan tampilan Paduan Suara Mahasiswa Soli Deo Gloria dari Penddikat 24  Sadhar Kampus V. Menyuguhkan 12 lagu Inkulturasi dari Madah Bakti, dengan paduan iringan organ dan musik asli dari lagu tersebut berasal. Ini dimainkan oleh tim musik PML.

Baca Juga:
MenLH Apresiasi Keseriusan Pemkab Sleman dalam Tangani Sampah

Di sela pentas, Pimpinan PML Elisabeth Twitien Sezi Colasinasa jmeluncurkan buku Madah Bakti edisi 2025 yang sesuai dengan TPE 2020. Dengan tambahan pokok doa anak untuk lingkungan, doa remaja menghadapi masa tumbuh kembang ke dewasa, doa di era digital dan doa untuk bumi ( Laudato Si). PML juga meluncurlah buku Mazmur

Tanggapan Alternatif dan Alleluya, guna membantu pemazmur dalam melagukan mazmur dengan cara yang lebih mudah, karena dibawakan dengan lagu berirama/ secara ritmis agar menghidupkan dalam menyanyikannya. (bams)