Portal Jatim

HKTI Probolinggo Soroti Lesunya Serapan Tembakau, Pemkab Siapkan Jurus Baru

Redaksi
×

HKTI Probolinggo Soroti Lesunya Serapan Tembakau, Pemkab Siapkan Jurus Baru

Sebarkan artikel ini

PROBOLINGGO – Musim panen raya tembakau seharusnya menjadi harapan bagi para petani. Namun, bayang-bayang kekhawatiran kembali muncul di kalangan petani Kabupaten Probolinggo. Penyebabnya, sejumlah gudang besar kembali dikabarkan minim menyerap hasil panen mereka sebuah pola yang mirip dengan tahun sebelumnya.

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Cabang Probolinggo pun angkat bicara. Organisasi ini menilai situasi ini sudah darurat dan butuh intervensi serius agar petani tidak kembali menjadi korban permainan harga atau penolakan pembelian.

“HKTI sangat berkepentingan agar panen raya ini tidak menjadi bencana ekonomi bagi petani,” tegas Ketua DPC HKTI Probolinggo, Ir. Agus Salehhuddin.

Menurutnya, peran HKTI adalah sebagai jembatan komunikasi antara petani, industri, dan pemerintah. Ia menyayangkan sikap sejumlah pabrikan besar yang diduga enggan membeli tembakau dari petani lokal, seperti yang terjadi di tahun lalu.

“Kami akan komunikasikan langsung ke pihak pabrikan, termasuk Gudang Garam. Tahun lalu mereka tidak menyerap. Kita ingin tahu alasannya dan mencari solusi bersama,” tegas Agus.

Tak hanya serapan, harga jual tembakau juga menjadi sorotan. HKTI berharap harga bisa stabil di kisaran Rp60.000–Rp65.000 per kilogram. Harga itu dianggap ideal untuk menutup biaya produksi sekaligus memberi margin wajar bagi petani.

“Tidak harus sampai Rp70.000, tapi minimal jangan di bawah angka psikologis Rp60.000,” tambahnya.

Pihak HKTI juga mengungkapkan bahwa sudah mendorong pemerintah daerah untuk lebih aktif dalam mencari jalan keluar. Salah satunya adalah menghidupkan industri rokok lokal agar serapan tembakau tidak hanya bergantung pada pabrikan besar.

Ir. Agus menyebutkan bahwa dialog terbuka akan dilakukan melalui jalur resmi, menggandeng DPRD, Dinas Pertanian, DUKPP, APTI, hingga AKTI untuk membangun koordinasi konkret.

Baca Juga:
KPU Mubar akan Gelar Jalan Sehat dan Hiburan untuk Optimalkan Sosialisasi Tahapan Pilkada

Menanggapi isu kemungkinan aksi protes jika tidak ada solusi, Agus memilih bersikap diplomatis.

“Kita sudah siapkan langkah-langkah lain. Tapi harapan kami, masalah ini bisa diselesaikan secara elegan dan produktif,” tutupnya.