JAKARTA – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia gandeng Jejakin sebagai mitra dalam penanaman dan monitoring pertumbuhan mangrove. Langkah ini sebagai wujud kontribusi perusahaan untuk masa depan bumi yang lebih hijau.
Bersama Jejakin, Generali Indonesia akan memperluas dampak sustainability melalui area penanaman mangrove di wilayah baru untuk inisiatif PLAN & PLANT. Selain itu, melalui kolaborasi ini, Generali Indonesia juga tidak hanya berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon. Akan tetapi juga memperluas dampak keberlanjutan secara sosial dan ekonomi di sekitar lokasi penanaman – dari peningkatan kesejahteraan masyarakat hingga pelestarian ekosistem pesisir yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Seremoni kerja sama dilakukan pada Rabu (7/5/2025), bersama Manajemen Generali Indonesia, Rebecca Tan selaku President Director/Chief Executive Officer dan Elia C. Wijaya selaku Chief Marketing Officer. Juga Manajemen Jejakin Sudono Salim selaku Chief Growth Officer, didampingi Andreas Djingga selaku Chief Operation Officer di area penanaman mangrove Taman Wisata Alam Angke, PIK, Jakarta Utara.
Peresmian kerja sama ini juga dalam rangka merayakan Hari Bumi belum lama ini, dimana ini menjadi momentum penting kedua belah pihak untuk pelestarian alam.
PLAN & PLANT sendiri merupakan inisiatif keberlanjutan Generali Indonesia yang melibatkan agen dan nasabah, dimana setiap 1 polis yang dimiliki nasabah sesuai dengan syarat dan ketentuan program, Perusahaan berkomitmen menanamkan 1 pohon mangrove. Aktif berjalan sejak tahun 2023, hingga saat ini Generali Indonesia telah menamkan lebih dari 15.200 pohon mangrove, dan telah berkontribusi pada penghijauan lahan dan pengurangan kontribusi karbon (carbon-offset). Dari beberapa program keberlanjutan perusahaan, yakni PLAN & PLANT dan responsible waste management, Generali Indonesia telah berkontribusi sebanyak lebih dari 4,5 juta kilogram carbon offset. Bertujuan mengurangi dampak emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan oleh aktivitas manusia.
Di Generali Group sendiri, komitmen mengurangi emisi GRK terus digencarkan, dimana pada 2024, Generali Group telah berkontribusi mengurangi 75,322 ton CO2 dari kegiatan operasional yang terkait dengan kantor, pusat data, dan mobilitas. Generali Group menargetkan capai status net-zero emisson pada tahun 2035, melalui pengurangan emisi dari kegiatan operasional dan penghapusan karbon dari emisi residual.
Rebecca Tan selaku President Director/CEO Generali Indonesia menyampaikan, era transformasi global yang ditandai dengan tantangan iklim dan kerusakan lingkungan, upaya mewujudkan masa depan yang berkelanjutan terus menjadi salah satu prioritas utama Generali Indonesia. Untuk itu, pihaknya berkomitmen melibatkan semakin banyak pihak agar bisa berkontribusi dan berkolaborasi bersama. Dan kemitraan ini mencerminkan visi jangka panjang untuk menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi lingkungan, sosial dan berbagai pemangku kepentingan.
“Apa yang kita lakukan bersama saat ini, merupakan investasi besar untuk keberlangsungan masa depan planet dan generasi mendatang,” katanya.
Menyambung Rebecca, Sudono Salim selaku Chief Growth Officer Jejakin mengungkapkan, kerja sama merupakan kolaborasi pertama dengan perusahaan asuransi. Dan menjadi bukti bahwa Generali Indonesia menjadi pelopor dalam mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam visi bisnisnya.
Bersama Generali Indonesia, Jejakin tidak hanya melakukan penanaman mangrove. Akanetapi juga memastikan keberlanjutannya melalui pemantauan berbasis teknologi. Dengan platform yang dikembangkan, pertumbuhan mangrove diharapkan dapat dipantau secara transparan dan berbasis data. Sehingga semua pihak bisa melihat langsung dampak dan kontribusi yang telah dihasilkan. “Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi contoh nyata bahwa teknologi dan aksi lingkungan dapat berjalan beriringan untuk menjaga bumi,”
pungkasnya. (bams)