YOGYAKARTA – Ketua DPRD D.I. Yogyakarta Nuryadi, SPd mengajak masyarakat menanam kepedulian, harapan dan komitmen untuk menjaga warisan budaya serta alam bagi generasi mendatang.
Hal tersebut disampaikan saat menggelar kegiatan penanaman pohon beringin di halaman DPRD DIY, Kamis (17/4/2025). Kegiatan ini diikuti oleh jajaran pimpinan dan anggota DPRD DIY, Ketua Komisi A hingga D, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Sekretaris DPRD DIY, serta wartawan unit DPRD.
Kegiatan ini sekaligus sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan sekaligus peneguhan nilai-nilai budaya dan persatuan.
Nuryadi dalam sambutannya menegaskan kegiatan ini bukan sekadar aksi simbolik, melainkan bentuk nyata kesadaran bersama atas pentingnya menjaga harmoni antara manusia, alam, dan nilai-nilai luhur keistimewaan Yogyakarta.
Menurut dia penanaman pohon beringin kali ini bukan hanya tentang menambah ruang hijau atau menjaga lingkungan. “Ini adalah pernyataan bersama bahwa kita, sebagai wakil rakyat, pemerintah, dan masyarakat, siap menjaga nilai-nilai luhur, memperkuat persatuan, dan menjadi pelindung bagi sesama,” ujar Nuryadi.
Pohon beringin dipilih karena memiliki makna filosofis mendalam dalam budaya Jawa. Di lingkungan Keraton Yogyakarta, dua pohon beringin kembar yang dikenal sebagai ringin kurung menjadi bagian penting dari simbol kosmologi Jawa yang menghubungkan Gunung Merapi, Keraton, dan Laut Selatan.
Lebih jauh, pohon beringin juga digunakan dalam lambang sila ketiga pancasila: yakni Persatuan Indonesia. Akar yang banyak namun satu batang melambangkan keberagaman yang terikat dalam kesatuan. “DPRD DIY ingin menjadikan momentum ini sebagai pengingat akan pentingnya persatuan di tengah keberagaman yang ada.
Nuryadi juga mengajak seluruh pihak menjadikan momentum ini sebagai titik tolak menanam harapan dan komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan dan budaya.
Diyakini pelestarian lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab moral dan konstitusional. “Mari kita rawat bersama pohon-pohon yang kita tanam hari ini. Karena sejatinya, setiap pohon yang tumbuh adalah doa untuk masa depan,” tambahnya.
Kegiatan ini sekaligus menjadi ajakan untuk menanam lebih dari sekadar pohon: menanam kepedulian, harapan, dan komitmen untuk menjaga warisan budaya dan alam bagi generasi mendatang. (bams)