MAMUJU – Kondisi Madrasah Aliyah (MA) Al-Arsyad di Desa Dungkait, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, sangat memprihatinkan. Gedung sekolah yang rusak parah akibat gempa 6,2 SR di Sulawesi Barat beberapa tahun lalu hingga kini belum mendapat perbaikan, namun tetap digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar.
Kepala MA Al-Arsyad, Nurasya Siman, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berulang kali menyampaikan kondisi sekolah kepada Kementerian Agama (Kemenag) Mamuju. Namun, hingga kini belum ada solusi nyata.
“Setiap ada pertemuan di Kemenag, saya selalu melaporkan kondisi ini. Bahkan, ada pihak lain yang sempat menjanjikan bantuan, tetapi sampai sekarang belum ada kabar,” ujarnya.
Meski bangunan dalam kondisi memprihatinkan, para siswa dan guru tetap berjuang menjalankan proses belajar-mengajar. Mereka terpaksa bertahan di ruang kelas yang tidak layak demi mendapatkan pendidikan.
“Saat hujan, air merembes ke dalam ruangan. Kadang, saat hujan lebat dan angin kencang, kegiatan belajar harus dihentikan,” tambahnya.
Nurasya berharap ada perhatian serius dari pemerintah dan pihak terkait agar gedung sekolah dapat segera diperbaiki.
“Anak-anak tetap semangat belajar, meskipun kondisi sekolah tidak mendukung. Kami berharap ada tindakan nyata agar mereka bisa belajar dengan aman dan nyaman,” pungkasnya.