Portal Jatim

Hujan Deras Guyur Probolinggo, Pondok Pesantren Kebanjiran, Santri Kehilangan Alat Komunikasi

Redaksi
×

Hujan Deras Guyur Probolinggo, Pondok Pesantren Kebanjiran, Santri Kehilangan Alat Komunikasi

Sebarkan artikel ini

PROBOLINGGO – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Probolinggo sejak Selasa sore hingga larut malam menyebabkan banjir di empat desa di Kecamatan Krejengan. Meski tidak sampai masuk ke rumah warga, banjir menggenangi jalan desa dan sejumlah fasilitas umum.

Keempat desa terdampak banjir adalah Desa Opo-opo, Desa Rawan, Desa Tanjungsari, Patemon, dan Desa Jatiurip. Dari lima desa tersebut, Desa Rawan dan Opo-opo mengalami banjir terparah dengan ketinggian air mencapai 50 cm.

Tak hanya itu, Pondok Pesantren Darut Tauhid Al Masyhudiyyah Patemon asuhan KH Muhammad Syakur Dewa juga terdampak banjir. Air setinggi 100 cm masuk ke area pondok putra dan putri, menyebabkan kerusakan pada alat komunikasi santri seperti laptop dan ponsel.

“Semua alat komunikasi santri di pondok putri rusak karena tergenang banjir,” ungkap salah satu pengurus pondok.

Camat Krejengan, Poniran, membenarkan adanya banjir di wilayahnya. Namun, ia memastikan bahwa banjir hanya terjadi di jalan desa dan tidak sampai masuk ke rumah warga. “Benar, banjirnya hanya di jalanan desa saja,” ujarnya.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi, kondisi banjir masih dalam kategori normal dan tidak ada yang sampai menggenangi permukiman warga. “Banjir tadi malam masih normal, tidak ada yang besar,” katanya.

Selain banjir, hujan deras disertai angin kencang juga merusak dua bangunan di Desa Ranuagung, Kecamatan Tiris. Satu rumah dan sebuah masjid mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem tersebut. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Baca Juga:
Galeri Radar 1527, Terobosan Baru Polres Probolinggo Edukasi Pemohon SIM