Portal Jatim

RSUD Mamuju Dilema Atasi Kasus Berulang, Direktur Soroti Kesadaran Masyarakat

Redaksi
×

RSUD Mamuju Dilema Atasi Kasus Berulang, Direktur Soroti Kesadaran Masyarakat

Sebarkan artikel ini

MAMUJU – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju kembali menghadapi dilema dalam upayanya meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien, terutama terkait kasus-kasus yang berulang.

Terbaru, peristiwa tragis menimpa seorang anak bernama Hilman, yang meninggal dunia pada 10 Januari 2025. Kasus ini memicu sorotan setelah muncul dugaan kurangnya pelayanan yang diberikan RSUD.

Direktur RSUD Mamuju, dr. Sitti Sulfiah Suhardi, menyayangkan informasi yang beredar terkait kasus tersebut, yang dinilainya kurang berimbang. Ia menegaskan bahwa pihak RSUD telah menjalankan prosedur operasional standar (SOP) dalam menangani pasien darurat seperti Hilman.

“Kami memiliki bukti berupa dokumen pelayanan, kesaksian dokter, hingga rekaman CCTV sebagai bukti bahwa tindakan profesional telah diberikan,” ujar Sulfiah.

Namun, Sulfiah mengakui bahwa kasus serupa sering menimbulkan kesalahpahaman, terutama terkait pembiayaan pasien. Ia menjelaskan bahwa banyak masyarakat belum sepenuhnya memahami kriteria layanan yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan, seperti kecelakaan kerja, perkelahian, kecelakaan lalu lintas anak di bawah umur, hingga pasien yang tidak terdaftar sebagai peserta BPJS.

“Kadang, pasien datang dengan BPJS yang tidak aktif, atau tidak terdaftar sebagai peserta. Hal ini menimbulkan dilema bagi kami, apalagi jika terjadi kasus fatal seperti kematian,” ungkap Sulfiah.

Ia juga menyoroti kurangnya kesadaran masyarakat dalam memastikan keaktifan BPJS mereka. Padahal, Pemerintah Kabupaten Mamuju telah menjamin pelayanan kesehatan gratis melalui BPJS Kesehatan.

“Tolong diurus lebih awal, jangan menunggu kondisi kritis atau kejadian seperti ini terulang kembali,” tegasnya.

Sebagai solusi, RSUD Mamuju berencana mendorong kerja sama dengan pihak lain, seperti Badan Amil Zakat (Baznas) daerah, untuk membantu pembiayaan masyarakat yang membutuhkan.

Namun, Sulfiah menjelaskan bahwa upaya ini masih dalam tahap kajian dan perlu melibatkan berbagai pihak terkait untuk mencapai sinkronisasi yang optimal.

Baca Juga:
Diduga Ditolak RS Mitra Keluarga Waru, Pasien BPJS Alami Kejang Suami Siap Tempuh Jalur Hukum

Sulfiah juga menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif masyarakat dan mendukung peran pemerintah setempat, baik desa maupun kelurahan, untuk membantu warga mendapatkan jaminan kesehatan gratis.

Melalui evaluasi berkelanjutan, RSUD Mamuju berharap dapat meminimalisasi kasus serupa di masa mendatang dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.