MAMUJU – Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, bersama Penjabat Sekretaris Daerah, Amujib, memimpin rapat koordinasi pimpinan untuk mengevaluasi kinerja pemerintahan Provinsi Sulbar di Kantor Gubernur Sulbar, Jumat (10/1/2025).
Amujib menyampaikan bahwa rapat ini bertujuan meninjau pencapaian kinerja tahun 2024 sekaligus mempersiapkan strategi untuk 2025.
“Ini langkah awal. Pj Gubernur ingin mendalami strategi pencapaian target di tahun mendatang,” ujar Amujib.
Ia juga menegaskan bahwa pekan depan, kepala OPD diharapkan telah melengkapi data program kerja 2025, termasuk langkah-langkah strategis untuk mencapai target.
Bahtiar menekankan pentingnya evaluasi untuk menentukan arah kebijakan yang tepat di masa depan.
“Ada capaian yang belum tercapai, ada yang sudah baik, dan ada yang perlu perbaikan. Semua ini harus menjadi pelajaran bagi kita,” kata Bahtiar.
Ia juga mengingatkan pentingnya transparansi kerja, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo terkait pemberantasan korupsi.
“Pastikan setiap program bebas dari potensi masalah hukum. Evaluasi kembali apa yang sudah ditetapkan,” tegasnya.
Menghadapi situasi baru pada 2025, Bahtiar mengimbau seluruh jajaran untuk lebih taat asas, meningkatkan komunikasi, dan memperbanyak diskusi dalam menyelesaikan persoalan daerah.
Bahtiar menekankan bahwa investasi harus menjadi prioritas utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Perekonomian kita hanya bisa bergerak jika investasi meningkat. Libatkan sektor swasta dan UMKM untuk mendukung pertumbuhan ini,” jelasnya.
Dua isu besar, yaitu kemiskinan dan stunting, menjadi perhatian utama Bahtiar. Ia berharap program tahun 2025 selaras dengan target nasional, khususnya dalam menurunkan angka stunting yang saat ini masih berada di 30,2 persen menjadi 14 persen.
“Program penanganan stunting harus lebih tajam, langsung menyentuh akar masalah. Begitu pula dengan kemiskinan ekstrem,” ujar Bahtiar.
Selain itu, upaya mewujudkan swasembada pangan pada 2029 juga menjadi prioritas.
“Program harus jelas, lengkap dengan anggaran yang dibutuhkan. Kita perlu skenario matang untuk menurunkan stunting, mengatasi kemiskinan, dan mencapai swasembada pangan,” pungkasnya.