SIDOARJO — Perumda Delta Tirta Sidoarjo tengah menghadapi tantangan serius akibat menurunnya pasokan air dari Sumber Umbulan, yang berimbas pada terganggunya aliran air bagi pelanggan.
Sejak 1 November 2024, debit air dari Umbulan mengalami penurunan tajam dari 1.116 liter per detik (lps) menjadi 1.012 lps, menciptakan defisit pasokan sebesar 104 lps. Situasi ini memaksa banyak pelanggan harus berhadapan dengan berkurangnya aliran air.
Direktur Utama Perumda Delta Tirta Sidoarjo, Dwi Hary Soeryadi, mengungkapkan bahwa langkah-langkah mitigasi sudah dilakukan untuk mengatasi dampak kekurangan pasokan ini. Salah satunya adalah memaksimalkan sumber air alternatif dengan memperbesar kapasitas Instalasi Pengolahan Air (IPA).
“Kami memahami betul betapa terganggunya para pelanggan akibat penurunan suplai dari Umbulan. Oleh karena itu, kami bekerja keras untuk memaksimalkan IPA yang tersedia, guna memastikan aliran air tetap terjaga meski dengan keterbatasan,” terang Dwi.
Sebagai bagian dari upaya solusi, kapasitas IPA Kedunguling ditingkatkan hingga mampu memasok 80 lps, sementara IPA Siwalanpanji mengalami peningkatan dari 40 lps menjadi 65 lps. Penambahan kapasitas dari kedua IPA ini diharapkan mampu menutup sebagian kekurangan pasokan dari Umbulan.
Perumda Delta Tirta juga mengimbau pelanggan untuk sementara waktu lebih bijak dalam menggunakan air bersih, guna memastikan distribusi yang lebih merata di tengah keterbatasan pasokan. Mereka berkomitmen terus memantau perkembangan ini dengan harapan kondisi segera kembali normal.
Sebagai penyedia utama layanan air bersih di Sidoarjo, Perumda Delta Tirta terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga layanan tetap optimal meski di tengah krisis pasokan.
