Portal DIY

Bupati Sleman ; Pancasila Jangan Dihafalkan, Tetapi Harus Diamalkan

Portal Indonesia
190
×

Bupati Sleman ; Pancasila Jangan Dihafalkan, Tetapi Harus Diamalkan

Sebarkan artikel ini
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo serahkan piagam kepada peserta Kader Pancasila (Portal Indonesia/Subardi)

SLEMAN – Sebagai dasar Negara, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila jangan hanya dijadikan slogan atau dihafalkan saja. Tetapi harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tujuan terbentuknya masyarakat adil makmur dan sejahtera bisa terwujud.

Harapan tersebut disampaikan oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo ketika mengukuhkan Kader Pancasila ketika mengukuhkan 50 Kader Pancasila di Wilayah Kalurahan Kalitirto, Kapanewon Berbah, Rabu (26/6/2024).

Menurut Kustini, menjadi Kader Pancasila, berarti menjadi panutan bagi masyarakat. Sebab ,menjadi Kader Pancasila berarti harus lebih paham, lebih siap dan lebih baik dalam pengamalan Pancasila. Tentunya tanggungjawab ini harus dilaksanakan dengan tekad yang kuat dan keteguhan hati.

Tugas sebagai kader Pancasila bukan tugas ringan. Diperlukan komitmen yang kuat, integritas diri dan konsistensi dalam pelaksanaannya. Terlebih lagi Pancasila bukan hanya slogan ataupun hafalan.

Tetapi merupakan pedoman hidup berbangsa dan bernegara yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, Tanpa pengamalan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, maka Pancasila hanya sekedar teks atau tulisan belaka.

Upaya revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, perlu dilakukan dalam perkembangan kebangsaan Indonesia saat ini.

Sebab, kini banyak terjadi dinamika seiring dengan perubahan dan perkembangan jaman. Era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini menjadikan seperti pisau bermata dua.

Dapat digunakan untuk menguatkan nilai-nilai ideologi Pancasila kepada masyarakat, atau sebaliknya berpotensi menjadi ancaman masuknya ideologi-ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

Para penerima piagam Kader Pancasila (Portal Indonesia/Subardi)

Melalui media sosial faham-faham radikalisme atau ideologi-ideologi yang tidak sejalan dengan Pancasila dapat diakses atau diunduh oleh masyarakat luas kapanpun dan dimanapun. Maka dari itu diperlukan filter yang kuat untuk perlindungan dari degradasi nilai-nilai Pancasila yang disebabkan oleh sumber informasi yang salah.

Baca Juga:  Puluhan Personil Gabungan Amankan Pelantikan Anggota DPRD Pekalongan

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sleman Indra Darmawan dalam laporanya mengatakan, sebelum dikukuhkan, ke 50 Kader Pancasila ini mengikuti workshop Kader Pancasila yang dilaksanakan di Balai Kalurahan Kalitirto Berbah.

Adapun yang dikukuhkan, adalah Lurah, Pamong Kalurahan, BPKal, LKK, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan dan Tokoh Pemuda se Wilayah Kalurahan Kalitirto Kapanewon Berbah.,

Materi Workshoop antara lain; Indeks Kalurahan Berkarakter Pancasila: Indikator dan Instrumen Pengukuran dari Pusat Studi Pancasila UGM disampaikan Hendro Muhaimin dan Merawat Kebhinnekaan di Masyarakat disampaikan oleh Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Sleman Nurcholis

Tujuan dikukuhkanya kader pancasila ini sebagai upaya untuk menghidupkan, memahami dan menghayati kembali nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Menurut Indra, kegiatan ini merupakan upaya berkelanjutan dalam rangka “Revitalisasi dan Reaktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara”.

Kegiatannya didahului dengan Kajian Kalurahan Berkarakter Pancasila dan Seminar Pancasila serta pendampingan dan perintisan “Kalurahan Berkarakter Pancasila.

Kegiatan Pembentukan Kalurahan Berkarakter Pancasila di Sleman dimulai sejak tahun 2018, dan sampai tahun 2023 telah terbentuk di 23 kalurahan. Sedangkan tahun 2024 ini telah dipilih 6 (enam) lokasi. (Brd)

.

*) Ikuti Berita Terbaru Portal Indonesia di Google News klik disini dan Jangan Lupa di Follow.