PURWOREJO – Cabup-Cawabup Kabupaten Purworejo 2024-2029 Nomor Urut 2, dikritik di salah satu media, bahwa pasangan ini seringkali didominasi oleh calon wakilnya pada debat pilkada kemarin. Namun tidak demikian menurut salah satu tokoh masyarakat, Muhammad Abdullah.
Menurut Abdullah, sapaanya, banyaknya kritik terhadap paslon 02 mengenai hal itu sangat tidak tepat. Pasalnya paslon baik itu cabup maupun cawabup adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sifatnya kolaboratif, bukan siapa mendominasi siapa.
“Itu adalah contoh seorang calon bupati yg baik, memberi peran kepada calon wakilnya. Ini pasti karena pengalaman Bu Yuli yang selama menjabat sebagai wakil hampir tidak pernah diberikan ruang untuk terlibat dalam pengambilan kebijakan,” katanya, Rabu (30/10/2024).
Abdullah justru menganggap hal itu positif. Kedepan wakil bukan ditempatkan sebagai ban serep tapi mitra kerja yang saling melengkapi. Sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan chek and control akan terjadi karena beban pekerjaan tidak hanya dipikul satu orang.
“Banyak proyek bermasalah yg prosesnya Bu Yuli tidak pernah terlibat, kini banyak pihak yg menyerang dirinya padahal pelaku utama proyek gagal tersebut pendukung paslon sebelah, maka kedepan tidak akan pernah ada kebijakan strategis yg hanya diputuskan sendiri oleh bupati,” ujarnya. (Fauzi)