SLEMAN – Atasi deflasi hasil panen petani, Pemerintah Kabupaten Sleman menggalakkan Gerakan Membeli Sayuran Petani (Gemati). Aksi ini merupakan gerakan pembelian paket sayuran oleh pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman yang bertujuan untuk menyerap hasil panen petani yang melimpah.
Pelaksanaan gerakan membeli Sayur petani (Gemati) ini diawali penyerahan sayuran secara simbolis oleh Penjabat sementara Bupati Sleman, Kusno Wibowo kepada Direktur Utama Bank Sleman Syariah di Kantor Bupati Sleman.
Menurut Kepala Bagian Perekonomian Setda Sleman, Suyanto, Gemati dilatarbelakangi kondisi ketersediaan sayuran di Sleman yang melimpah dan terjadinya penurunan harga sayuran di tingkat petani.
Kemunculan gerakan ini juga sebagai tindak lanjut Surat Badan Pangan Nasional Nomor 659/TS.02.01/B/10/2024 tanggal 08 Oktober 2024 tentang Penyerapan Cabai Petani.
“Dalam Gemati ini disediakan paket sayuran seharga Rp20.000,00 yang terdiri dari cabai merah keriting, terong, kubis, tomat dan atau menyesuaikan hasil panen petani. Penyedia sayuran adalah Titik Kumpul Sayuran Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi,” jelas Suyanto.
Melelui program Gemati ini, Penjabat sementara Bupati Sleman, Kusno Wibowo mengimbau agar pegawai di lingkungan Pemkab Sleman dapat ikut mendukung gerakan ini. Tak hanya mengatasi deflasi, gerakan ini dinilai juga menjadi upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan warga Sleman.
“Gerakan pembelian sayur ini ditargetkan untuk dibeli ASN di lingkup Pemkab Sleman dan BUMD dan mungkin nanti kalau masih ada, kami akan menggandeng perusahaan swasta,” jelas Kusno.
Kusno melanjutkan, Gemati menjadi wujud kolaborasi bersama untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Sleman.
Menurut data yang diterima, hingga saat ini lebih dari 1.000 paket telah terjual di lingkup Pemkab Sleman. Untuk itu, Kusno berharap, aksi ini dapat menjadi jalan keluar dari permasalahan petani Sleman.
“Kami sampaikan terima kasih kepada teman-teman yang sudah berpartisipasi. Kami harap melalui Gemati ini dapat membantu permasalahan deflasi yang dihadapi petani dan meningkatkan perekonomian Sleman,” ujar Kusno. (Brd)