Portal DIY

KAI Juga Beri Kesempatan Bagi Perempuan Jadi Masinis

Portal Indonesia
65
×

KAI Juga Beri Kesempatan Bagi Perempuan Jadi Masinis

Sebarkan artikel ini
Seorang masinis kereta api tengah menjalankan kereta (Ist)

YOGYAKARTA – Bagi orang muda yang tertarik menjadi masinis kereta api (KA), berikut perjalanan pendidikan yang harus ditempuh.

Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro mengatakan, menjadi seorang masinis tidak hanya sekedar mengemudikan KA. Ia juga sosok yang sangat penting dalam menjaga kelancaran dan keselamatan operasional perkeretaapian.

Masinis bertanggung jawab  mengoperasikan kereta dengan penuh keahlian, menjaga jadwal perjalanan, dan memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman dan aman bagi penumpang KA.

“Perjalanan menjadi seorang masinis tidak semudah yang dibayangkan karena harus melewati proses yang panjang,” ujar Krisbiyantoro, Rabu (2/10/2024).

Menurutnya, proses menjadi masinis dimulai dengan mengikuti serangkaian seleksi rekrutmen yang diadakan oleh KAI. Mereka bersaing dengan puluhan ribu pelamar dalam proses seleksi yang cukup ketat dan berlangsung selama kurang lebih 3 bulan.

Bagi masyarakat yang ingin berkarir di bidang operasional perjalanan KA seperti masinis, harus memiliki kondisi kesehatan yang prima. Standar penilaian dalam tahap psikotesnya pun berbeda dengan rekrutmen jabatan lainnya.

Kondisi kesehatan dan mental pekerja dapat memberikan pengaruh besar dalam pencapaian produktivitas kerja. “Masinis juga harus teliti, sigap, tidak mudah stres, serta percaya diri. Sehingga keselamatan dan keamanan dalam mengoperasikan kereta api dapat terjamin,” tuturnya.

Kemudian yang kedua, setelah lolos dari seleksi rekrutmen dan sudah menjadi calon pekerja tidak serta merta langsung menjadi masinis. Calon pekerja harus menempuh pendidikan dengan total waktu sekitar 8 bulan.

“Pada masa pendidikan, calon pekerja akan dipersiapkan baik ilmu maupun fisik agar kedepannya dapat menjalankan tanggung jawab sebagai masinis dengan terampil dan sesuai aturan,” sebut Kris.

Pendidikan seusai lolos rekrutmen yang harus ditempuh diantaranya  Pembentukan Pribadi Efektif (PPE) selama 2 minggu, kemudian juga Diklat Awak Sarana Perkeretaapian Tingkat Pratama selama 2,5 bulan, praktik di Depo 1 bulan, praktik langsir 2 bulan, dan praktik dinas KA 1 bulan. Seluruh diklat yang dijalankan terdapat tes akhir yang mewajibkan peserta untuk lulus dan memiliki sertifikat kelulusan.

Baca Juga:  Kenduri Lintas Iman di Paroki St.Yakobus Bantul

Setelah melalui serangkaian diklat yang panjang dan lulus, maka pekerja tersebut akan melangkah ke tingkat-tingkat selanjutnya diantaranya:

1. Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) Tingkat Pratama

Untuk menjadi ASP Tingkat Pratama ini akan ada tes lagi hingga ia mendapatkan tanda kelulusan. ASP Tingkat Pratama ditugaskan sebagai asisten masinis yang membantu tugas masinis dalam dinas KA serta sebagai masinis yang ditugaskan untuk langsiran dengan pendampingan.

ASP Tingkat Pratama harus menjalani 2.000 jam perjalanan KA hingga ia bisa melanjutkan ke tahapan berikutnya.

2. Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) Tingkat Muda

Setelah menjalani tahapan di ASP Tingkat Pratama, sang Masinis akan melalui serangkaian tes dan diklat lagi. Setelah lulus baru ia akan menjalani 8.000 jam perjalanan KA sebagai pimpinan perjalanan yang mengoperasikan KA secara reguler maupun langsiran.

3. Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) Tingkat Madya

Setelah menjalani tahapan di ASP Tingkat Muda, Masinis akan menjalani tes dan diklat lagi untuk ke tahap berikutnya. ASP Tingkat Madya bisa membutuhkan waktu 1 tahun 11 bulan atau lebih menyesuaikan pelaksanaan Diklat ASP Muda dan pelaksanaan sertifikasi.

ASP Tingkat Madya sama persis tugasnya dengan masinis muda namun bisa ditugaskan sebagai penyelia atau instruktur.

Kris menambahkan untuk lokasi pendidikan bagi calon masinis akan ditempatkan di Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BP-TP) “Sofyan Hadi” Bekasi untuk sarana berpenggerak listrik dan Balai Pelatihan Teknik Traksi (BP-TT) “Darman Prasetyo” Yogyakarta untuk non listrik.

Pendidikan dan pelatihan yang ditempuh juga tidak serta merta semudah yang dibayangkan. Seorang calon masinis harus lulus dan memiliki tanda lulus pendidikan dan pelatihan Awak Sarana Perkeretaapian sesuai dengan sistem pengoperasiannya.

Tidak hanya itu, calon masinis juga harus lulus uji kecakapan sebagai awak sarana perkeretaapian sesuai dengan sistem pengoperasiannya.

Baca Juga:  Daop 6 Yogyakarta Sterilkan Bong Suwung

Menurutnya ketatnya persyaratan untuk menjadi masinis tidak serta merta membuat profesi satu ini hanya diisi oleh laki-laki saja.

“KAI juga membuka kesempatan bagi para srikandi Indonesia untuk menjadi masinis. Hal ini tentu merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap kesetaraan gender dalam dunia kerja,” pungkas Kris. (bams)

*) Ikuti Berita Terbaru Portal Indonesia di Google News klik disini dan Jangan Lupa di Follow.