SLEMAN – Sekretariat Perkumpulan Kasih Abadi, suatu paguyuban karyawan-karyawati ANS di Kabupaten Sleman mendapat berkat dari Pastor Laurentius Tata Priyana, Pr dari Paroki St.Aloysius Mlati dan Pendeta Wawan Arfianta, S.Th dari GPdI Solagratia. Doa dan pemberkatan dilakukan di Dusun Jaban Tridadi Sleman, Jumat (21/6/2024).
Hadir dalam pemberkatan tersebut para pengurus Perkumpulan Kasih Abadi R.Djoko Handoyo, P.Suyant, H.Mulyono, Rertno W, Endang, Dony Kuncahyo dan Jenu. Juga Panitia Hari Besar Keagamaan Kristiani Kabupaten Sleman, St.Henry, Lina, Shinta, perwakilan dari guru-guru se Kabupaten Sleman, dukuh setempat dan Notaris Nuning, SH, serta pensiunan.
Dalam pengantarnya Lina dari Panitia Hari Besar Kristiani yang sekaligus MC, mengatakan rindu akan adanya tempat bertemu. Setiap tahun ada acara Natal, Paskah dan pembinaan iman setiap Jumat Pertama. Maka dinilai perlu adanya tempat untuk mempersiapkan. “Di kabupaten ada ruangan-ruangan untuk rapat, tetapi sudah penuh agenda rapat dinas, jadi kalau rapat harus cari-cari tempat,” ucap Lina.
Hal tersebut diperkuat oleh Djoko Handoyo sebagai Ketua Perkumpulan Kasih Abadi. Ia mengatakan sejak 2002 anggota perkumpulan mengiur. Setiap pegawai Kristiani mengiur setiap bulan, maka terkumpul uang yang bisa dimanfaatkan kegiatan-kegiatan. Maka untuk memenuhi pertemuan – pertemuan perlu adanya sekretariat. “Kemudian kita berupaya membuat sekretariat dan berhasil memiliki gedung sendiri,” ujarnya.
Tanah dibeli seluas 284 meter persegi, dan sebuah bangunan dengan luas 176 meter persegi. Aula dengan ukuran 9 x 9 meter, dinilai cukup untuk pertemuan sejumlah 60 orang. Diharapkan gedung sekretariat ini menjadikan mereka nyaman dan semakin maju, bersatu, saling memperteguh mengobarkan semangat Kristiani.
Dalam renungannya Romo Tata Priyana menyampaikan bersyukur bisa memiliki sekretariat untuk pertemuan – pertemuan.
“Kita harus tetap optimis menjadi yang terdepan dan menjadi teladan kerukunan hidup beragama, toleransi, dan kasih. Hendaknya sekretariat dan kita yang mempergunakan ini menjadi terang dan garam,” harapnya.
Usai acara pemberkatan dilanjutkan dengan potong tumpeng, dari R. Djoko Handoyo diserahkan kepada St.Henry sebagai lambang estafet kepemimpinan. (bams/brd)
