SLEMAN – Pemkab Sleman berkomitmen meningkatkan kualitas Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dengan cara merehap rumah warga yang dinilai tidak layak huni. Melalui cara ini diharapkan nantinya seluruh warga Sleman bisa tinggal di rumah yang layak huni.
Hal itu dikatakan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo ketika menyerahkan buku tabungan secara simbolis bagi sejumlah warga penerima bantuan program RTLH di kalurahan Sidomoyo, Kapanewon Godean, Kabnupaten Sleman Rabu (11/9/2024).
Menurut Kustini penyaluran bantuan ini, merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman dalam meningkatkan kualitas rumah tinggal bagi masyarakat Sleman. Ia berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya dalam membangun rumah yang layak huni.
“Saya juga berpesan kepada para lurah dan perangkat kapanewon lokasi penerima bantuan untuk dapat memantau perkembangan peningkatan kualitas rumah tidak layak huni di wilayahnya masing-masing agar tujuan program perbaikan RTLH ini dapat berjalan dengan baik dan efektif,” kata Kustini.
Sementara itu,Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP)Kabupaten Sleman, Mirza Anfansury, ST, MT mengatakan bahwa, jumlah penanganan RTLH di Sleman dari tahun 2021 sampai 2023 sebanyak 3.272 unit rumah.
Di tahun 2024 ini ditargetkan sebanyak 778 unit, tersebar di 17 kapanewon 86 kalurahan. Sedang nominal bantuannya bervariasi mulai Rp10 juta hingga Rp20 juta, tergantung kondisi kerusakan rumah penerima bantuan.
“Pemberian bantuan berupa uang dari Pemerintah Daerah kepada penerima bantuan ini bersifat stimulan, tidak secara terus menerus, dan selektif, dengan tujuan untuk melindungi kemungkinan terjadinya resiko sosial,” jelasnya.
Usai menyerahkan bantuan RTLH secara simbolis, Bupati Sleman beserta rombongan mengunjungi sekaligus memantau langsung proses perbaikan rumah milik salah satu penerima bantuan RTLH, Ratmini yang lokasinya tidak jauh dari kantor Kalurahan Sidomoyo. (Brd)
