Portal DIY

97.020 Ekor Hewan Ternak di Sleman Rentan Terjangkit PMK

Portal Indonesia
49
×

97.020 Ekor Hewan Ternak di Sleman Rentan Terjangkit PMK

Sebarkan artikel ini
Petugas Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman lakukan vaksinasi sapi (Brd/Portal Indonesia)

SLEMAN – Melalui surat edaran Nomor 04025/PK.320/F/12/2024 tanggal 4 Desember 2024, DIrektur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mengingatkan bahwa perubahan musim hujan seperti saat ini rawan terjadi peningkatan kasus Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS).

Untuk itu, diperlukan langkah-langkah pencegahan dan mitigasi resiko secara dini terhadap penularan penyakit hewan tersebut.

Menurut Plt Dinas Pertanian pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Ir Suparmono, MM ancaman serius terhadap penularan penyakit hewan saat ini adalah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Di Sleman hewan ternak yang rentan terjangkit PMK sebanyak 97.020 ekor.

Hewan sebanyak itu, terdiri dari sapi perah 2.886 ekor, sapi potong 26.375 ekor, kambing 24.688 ekor, domba 39.134 ekor, babi 3.800 ekor dan kerbau sebanyak 137 ekor.

Dijelaskan bahwa, sepanjang tahun 2024 lalu, kasus PMK di Kabupaten Sleman sebanyak 317 kasus, dengan rincian kasus aktif sebanyak 282 kasus, sembuh 32 ekor dan mati sebanyak 3 ekor.

“Mengantisipasi penuolaran PMK tersebut, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman telah melakukan tindakan pengendalian berupa peningkatan surveilans,investigasi, pengambilan sampel dan pengujian untuk mengidentifikasi sumber penularan, factor resiko, epidemiologi penyakit dan juga penyebab kematian ternak bekerjasama dengan BBVet Wates,” kata Plt Dinas Pertanian pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Ir Suparmono, MM, Jumat 3 Januari 2025.

Selain itu, petugas juga dengan cepat merespon dan melaporkan kejadian/kasus hewan ternak sakit/terduga sakit dan mati di lapangan ke iSIKHNAS. Warga msyarakat khususnya para peternak yang mengetahui hewan ternaknya sakit/terduga sakit dan mati harus segara lapor kepada petugas.

Selain itu Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman juga meningkatkan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) kepada peternak untuk meningkatkan biosecurity pada kandang-kandang ternaknya. KIE juga dilakukan pada para pedagang ternak di pasar hewan.

Baca Juga:
Bagi-Bagi Uang, Bawaslu Sleman Panggil Cawabup Paslon 1

Vaksinasi PMK juga terus dilaksanakan oleh petugas Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan mulai sejak tahun 2022 lalu. Pada tanggal 29 desember 2024 APPSI (Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia) DIY mendapatkan bantuan vaksin PMK dari Kemeterian Pertanian sebanyak 50 botol (@25 dosis/botol) dan khusus Kabupaten Sleman mendapatkan bantuan vaksin PMK sebanyak 10 botol dengan pelaksanaan vaksinasi telah dilakukan tanggal 29 – 31 Desember 2024 lalu.

Kegiatan survailans pasca vaksinasi untuk mengetahui efektifitas terbentuknya antibodi terhadap PMK dilaksanakan BBVet Wates dengan cara melakukan perngambilan sampel pasca vaksinasi (sampel diambil pada hari ke-18 setelah vaksinasi) sebanyak 60 sampel dengan capaian 83,3% yang artinya bahwa vaksinasi PMK yang dilakukan terbukti efektif dalam pembentukan antibodi terhadap PMK.

Upaya pengendalian PMK lainnya adalah dengan kegiatan penegakan diagnosa laboratorium PMK yang dilaksanakan di Bbvet Wates terhadap sampel dari ternak yang menunjukkan gejala klinis dan ternak yang akan dilalulintaskan antar Propinsi. (Brd).