SLEMAN – Sejumlah jembatan dan ruas jalan yang rusak di wilayah Kabupaten Sleman telah diperbaiki. Gencarnya pembangunan infrastruktur tersebut, maka kini 82 persen jalan di Sleman masuk dalam kategorti mantap, dan padfa libur natal dan tahun baru tersebut semua jalan di Sleman siap dilalui kendaraan.
‘Pembangunan infrastuktur jembatan dan jalan, yang berperan penting dalam kelancaran lalulintas dan penunjang aktivitas perekonomian di masyarakat, menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Sleman. Hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Plt Kepala Bidang Bina Marga, DPUPKP Kabupaten Sleman, Suwarsono, Selasa (10/12/2024).
Menurut Warsono, tahun ini, di Sleman ada enam jembatan rusak yang sejak awal tahun diprogramkan untuk diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman. Realisasinya, hingga Desember ini semuanya telah selesai dikerjakan.
“Alhamdulillah sampai hari ini, semuanya sudah selesai 100 persen, dan sudah open traffic, artinya sudah bisa dilewati. Sihingga pada libur Natal dan tahun baru mendatang, ruas jalan di enam jembatan rusak yang di Sleman, semuanya sudah bisa dilalui arus lalu limntas. ” kata Warsono.
Enam jembatan di Sleman yang diperbaiki tahun ini antara lain Jembatan Tapan Maguwoharjo, Sanggrahan Maguwoharjo, Beneran Turi, Beteng Sleman, Gajah Kuning Sleman dan Gesikan Tempel. Selain memperbaiki jembatan, Pemerintah Kabupaten Sleman juga melakukan pekerjaan peningkatan gorong-gorong untuk mengalirkan air hujan dan mencegah banjir.
Ada 12 titik perbaikan gorong-gorong yaitu di Nawung, Betaan; Padon 1, Padon 2, Selorejo, Susukan, Macanan, Brayut, Bungas; Nglengkong, Kluwukan; dan Klaci. Menurut Suwarsono, banyak gorong-gorong yang masih menggunakan struktur pasangan batu kali dan kondisinya sudah rusak, sehingga strukturnya perlu diganti bahkan penggantian ada yang menggunakan struktur bok culvert. Alokasi anggaran yang digunakan untuk peningkatan jembatan sekaligus gorong-gorong ini senilai Rp 12,5 miliar.
Luas penampang basah (gorong-gorong) di beberapa titik ada yang ditambah, sehingga daya tampung debit airnya bertambah. Artinya dapat menambah kelancaran air yang lewat. Ini penting untuk menghindari genangan,” tuturnya.
Bukan hanya jembatan, jalan juga menjadi aspek penting bagi pengembangan wilayah yang bermuara pada peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tahun ini, DPUPKP Sleman melakukan pekerjaan peningkatan jalan di tiga lokasi. Antara lain ruas jalan Kemusuk – Seyegan, kondisi jalan di ruas ini diaspal ulang dan dilebarkan menjadi 5,5 meter.
Berikutnya, di ruas Karanggeneng- Pagerjurang dan terakhir di Banjarsari – Butuh. Di dua ruas tersebut Pemerintah mengganti jalan menjadi rigid beton. Total anggaran untuk peningkatan jalan di tiga ruas tersebut senilai Rp 7,9 miliar. Pemkab Sleman juga melakukan pelebaran jalan menuju standard. Pelebaran ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang direalisasikan di ruas jalan Sidorejo – Kemasan Kalasan sepanjang 2.050 meter.
Kemudian ruas Ngangkruk – Babadan sepanjang 1.550 meter. Ruas Blemben – Tanen Pakem 1.500 meter. Adapun total anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dialokasikan untuk pelebaran jalan di tiga ruas tersebut senilai Rp 15.166.000.000.
“Jadi jalan di ruas tersebut kami lebarkan menuju standard 6 meter, plus pelapisan ulang biar lebih kuat,” terang Suwarsono.
Ruas jalan di Kabupaten Sleman memiliki panjang 699,5 kilometer. Hasil survei akhir tahun 2023, diketahui sepanjang 572 kilometer atau 82 persen, kondisi jalan dalam kategori mantap.
Artinya kondisi jalan baik dan sedang. Pemerintah Kabupaten Sleman terus berkomitmen untuk menghadirkan jalan yang baik bagi masyarakat. Selain program peningkatan jalan, Pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk pemeliharaan.
“Kami juga rutin melakukan pemeliharaan jalan dalam rangka mempertahankan kemantapan jalan. Jadi, misalnya ada yang berlubang, maka langsung kami tangani. Anggaran untuk membeli material (pemeliharaan) Rp 8,14 miliar,” katanya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sleman juga memperbaiki talud untuk mempertahankan kekuatan badan jalan. Tahun ini ada 17 titik talud jalan yang diperbaiki dengan anggaran Rp 8,3 miliar. Sementara untuk pemeliharaan rutin jembatan dianggarkan Rp 1,6 miliar. (Brd)