KesehatanTips & Edukasi

7 Jenis Penyakit Pankreas yang Sering Terjadi

portal-indonesia.com
×

7 Jenis Penyakit Pankreas yang Sering Terjadi

Sebarkan artikel ini
Penyakit Pankreas
7 Jenis Penyakit Pankreas yang Sering Terjadi (portal-indonesia.com)

Pankreas merupakan organ kecil di belakang perut yang memiliki peran penting dalam sistem pencernaan dan metabolisme tubuh. Dalam menjalankan perannya, pankreas memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin bertugas memproduksi enzim yang dapat memecah lemak, karbohidrat, protein, serta nutrisi lain dalam proses pencernaan. Di sisi lain, kelenjar endokrin bertugas memproduksi hormon glukagon dan insulin yang berguna untuk mengontrol kadar gula dalam darah.

Meskipun memiliki banyak manfaat, sayangnya, pankreas ternyata juga rentan terhadap serangan dari berbagai penyakit. Mari kita bahas lebih dalam mengenai jeni-jenis penyakit pankreas yang sering terjadi, gejala yang mungkin akan muncul, cara penanganan, serta upaya pencegahannya. Selain itu, Anda juga bisa mempelajari lebih lanjut terkait penyakit pankreas melalui tautan berikut ini: https://www.leesurgery.id/service/radang-pankreas.

Berbagai Jenis Penyakit Pankreas

Sebagai organ yang menghasilkan enzim bagi sistem pencernaan dan hormon untuk mengoptimalkan proses metabolisme tubuh, gangguan pada pankreas sudah tentu akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Beberapa penyakit pankreas yang umum ditemui antara lain adalah pankreatitis (radang pankreas), diabetes, fibrosis kistik, kista pankreas, tumor sel islet pankreas, bahkan sampai kanker pankreas. Masing-masing penyakit ini memiliki penyebab, gejala, dan penanganan yang berbeda-beda.

1. Pankreatitis Akut

Pankreatitis akut adalah kondisi peradangan pada pankreas yang terjadi secara mendadak. Tanda-tanda pankreatitis akut adalah rasa nyeri hebat di perut bagian atas (di antara pusar dan dada), kiri, kanan, bawah, atau bahkan rasa sakit bisa terasa sampai ke punggung. Dalam banyak temuan, pankreatitis akut biasanya disebabkan oleh batu empedu. Batu yang tersangkut di saluran empedu dapat menekan saluran pankreas utama, menyebabkan penyumbatan pada aliran normal cairan pankreas, sehingga mengakibatkan cedera pankreas. Batu empedu juga dapat menyebabkan aliran balik empedu ke dalam saluran pankreas utama, yang akhirnya mengakibatkan cedera pankreas. Selain batu empedu, faktor lain yang dapat memicu pankreatitis akut adalah kadar trigliserida tinggi dalam darah, kadar kalsium tinggi dalam darah, serta konsumsi alkohol yang berlebihan. Sekitar 5% kasus pankreatitis akut berpotensi untuk mengancam nyawa.

Baca Juga:
Panduan Lengkap Klaim JHT BPJS Online 2025

2. Pankreatitis Autoimun (AIP)

Pankreatitis autoimun (AIP) adalah kondisi peradangan kronis pada pankreas yang disebabkan oleh sistem imun yang keliru menyerang pankreas sehingga menyebabkan organ tersebut membengkak. Dilihat dari jenisnya, pankreatitis autoimun memiliki dua tipe utama, yaitu tipe 1 dan 2. Pankreatitis autoimun tipe 1 muncul karena adanya penyakit yang terkait dengan IgG4 (IgG4-RD), yaitu antibodi pemblokiran pengaman karena dapat menekan atau menghentikan peradangan. Penyakit ini mempengaruhi banyak organ, saluran empedu, kelenjar ludah, ginjal, kelenjar getah bening, termasuk pankreas. AIP tipe 1 bisa salah didiagnosis sebagai kanker pankreas. Sedangkan untuk pancreatitis tipe 2, sedikit berbeda karena tampaknya hanya mempengaruhi pankreas, meskipun beberapa penderita diketahui sudah memiliki penyakit radang usus sebelumnya. Gejala dari kedua kondisi ini hampir sama, tetapi membutuhkan perawatan yang sangat berbeda, sehingga sangat penting untuk membedakan satu sama lain.

3. Pankreatitis Kronis

Pankreatitis kronis adalah peradangan progresif berkelanjutan yang sering terjadi setelah pankreatitis akut berulang. Jika pankreatitis akut terjadi secara tiba-tiba, di lain pihak, pankreatitis kronis terjadi dalam waktu yang lama (bahkan bisa sampai beberapa tahun). Karena terjadi luka atau kerusakan berulang, pankreatitis kronis secara bertahap dapat menyebabkan kerusakan permanen pada pankreas. Kondisi ini dapat mengganggu fungsi pankreas untuk memproduksi serta mengeluarkan enzim pencernaan dan insulin sehingga membuat tubuh sulit untuk mencerna makanan dan mengendalikan kadar gula dalam darah.

4. Kista Pankreas

Kista pankreas adalah kantong berisi cairan yang terbentuk di dalam atau di sekitar pankreas. Meskipun kebanyakan kista pankreas bersifat jinak, tetapi kondisi ini tetap perlu diwaspadai karena ada beberapa kista yang akhirnya berubah menjadi kista pra-kanker bahkan kanker. Ada beberapa jenis kista pankreas, termasuk di antaranya ada pseudokista, serous cystadenoma, kista neoplasma mucinous, intraductal papillary mucinous neoplasm, solid pseudopapillary neoplasms, dan tumor kista neuroendokrin.

Baca Juga:
Cara Mengatasi Mesin Mobil yang Overheat, Panduan Lengkap untuk Pengendara

5. Kanker Pankreas

Kanker pankreas adalah tumor ganas yang terjadi akibat pertumbuhan sel-sel secara abnormal dan cepat di dalam pankreas. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh mutasi genetik, yaitu pembelahan atau perubahan DNA. Pada penyakit kanker pankreas, pembelahan sel terjadi secara tidak wajar atau acak dan kondisi ini berkaitan erat dengan munculnya sel kanker. Semakin tinggi jumlah pembelahan sel jaringan, semakin tinggi pula risiko terjadinya kanker.

6. Insulinoma (Tumor Pankreas)

Insulinoma adalah tumor kecil dengan diameter sekitar 2 cm yang tumbuh di dalam pankreas. Meskipun mayoritas tumor ini bersifat jinak, peluangnya untuk berkembang menjadi kanker tetap ada dan bahkan bisa diperparah jika penderita mengalami gangguan neoplasma (pertumbuhan sel baru secara tidak wajar) pada kelenjar endokrin; kelenjar pankreas yang bertugas menghasilkan hormon insulin untuk mengatur kadar glukosa. Biasanya, kelenjar endokrin yang sehat akan memproduksi insulin sesuai kebutuhan. Namun, tumor pankreas pada kelenjar ini dapat meningkatkan produksi insulin secara berlebihan meskipun tidak dibutuhkan oleh tubuh. Akibatnya, penderita insulinoma dapat mengalami penurunan kadar glukosa secara drastis sehingga bisa menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah).

7. Fibrosis Kistik

Fibrosis kistik merupakan penyakit genetik yang menyebabkan lendir-lendir di dalam tubuh mengental dan lengket sehingga menyumbat saluran pada paru-paru, pankreas, serta organ lainnya. Sumbatan pada pankreas dapat mengganggu proses pencernaan makanan karena kekurangan enzim pencernaan.

Langkah Penanganan

Dalam penanganan penyakit pankreas, kenali juga beberapa gejala yang bisa menyertai penyakit ini, seperti nyeri perut, urine berwarna gelap, penyakit kuning, feses berwarna pucat/gelap, hilangnya nafsu makan, mual atau muntah, serta penurunan berat badan tanpa sebab secara drastis. Jika Anda mengalami gejala yang mengarah pada penyakit pankreas, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis gastroenterologi. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap kondisi Anda guna menegakkan diagnosis penyakit. Berbagai langkah pemeriksaan biasanya meliputi:

  • Pemeriksaan fisik dan rekam medis
  • Tes darah
  • Ultrasonografi (USG)
  • CT scan
  • MRI scan
  • Endoscopic ultrasound (EUS)
  • Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP)
Baca Juga:
Mobil MPV Murah 2025, Rekomendasi Terbaik untuk Anda

Mencegah Penyakit Pankreas

Meskipun beberapa penyakit pankreas memiliki faktor genetik yang tidak dapat diubah, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit pankreas, antara lain:

  • Menjaga berat badan ideal: obesitas merupakan salah satu faktor risiko beberapa penyakit pankreas, seperti diabetes dan pankreatitis.
  • Mengonsumsi makanan sehat: perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Batasi konsumsi makanan tinggi lemak, gula, dan alkohol.
  • Berolahraga secara teratur: rutin olahraga dapat membantu menjaga berat badan ideal dan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan pankreas.
  • Tidak merokok: kebiasaan merokok merupakan faktor risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker pankreas.
  • Mengontrol kadar kolesterol: kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, yang dapat memicu masalah pada pankreas.